Operasikan PLTS 2,25 MWp, Kilang Pertamina Plaju Berhasil Tekan Emisi 1.307 Ton CO2e Sepanjang 2024
Operasikan PLTS 2,25 MWp, Kilang Pertamina Plaju Berhasil Tekan Emisi 1.307 Ton CO2e Sepanjang 2024-Foto:dokumen palpos-
Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina.
Implementasi energi terbarukan dalam lingkungan Refining & Petrochemical merupakan sebuah angin positif untuk meningkatkan daya saing & sustainability dari kilang-kilang milik Pertamina.
BACA JUGA:Telkomsel dan FlexTV Kolaborasi Hadirkan Micro Drama Pertama di Indonesia
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Beli LPG 3Kg di Pangkalan Resmi Agar Dapat HET yang Sesuai
Selain PLTS, beberapa inisiatif terus dijalankan oleh Kilang Pertamina Plaju untuk mendorong terwujudnya transisi energi bersih.
Salah satunya produksi Biosolar B40 sebagai bahan bakar nabati yang mulai dilakukan lifting pada tahun 2025.
Produk ini menjadi salah satu roadmap bisnis Pertamina dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung Net Zero Emission (NZE).
B40 sebagai bahan bakar nabati lebih ramah lingkungan jika dibandingkan bahan bakar diesel yang tidak mengandung FAME, mengingat produk ini mengandung oksigen yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
Biodiesel B40 juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan sulfur atau zat pencemar lainnya saat dibakar.
Selain B40, Kilang Pertamina Plaju juga memiliki produk unggulan Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur atau Bahan Bakar Kapal dengan kandungan sulfur yang rendah, yang digunakan dalam industri perkapalan, khususnya setelah diberlakukannya peraturan internasional yang ketat terkait emisi sulfur (belerang) dari kapal laut, yang dikeluarkan International Maritime Organization (IMO) pada 2020.
MFO LS merupakan salah satu alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar kapal karena menghasilkan emisi sulfur (belerang) yang lebih rendah. Selain itu, penggunaan MFO LS juga dapat membantu mengurangi pembentukan hujan asam dan pencemaran udara lainnya.
Ikhtiar lain yang dapat dilakukan Pertamina adalah mempersiapkan kilang-kilang agar dapat meningkatkan fleksibilitas operasional, kompleksitas dan keandalan, agar mampu mengolah berbagai low carbon product, misalnya Hidrogen atau Bioetanol di masa depan.
Peringati Hari Energi Bersih Internasional
"Dalam momentum Hari Energi Bersih Internasional ini, Kilang Pertamina Plaju turut mendukung visi NZE melalui penggunaan PLTS yang mendukung keandalan serta efisiensi energi," kata Rachmi.
Hari Energi Bersih Internasional pada tanggal 26 Januari ditetapkan oleh Majelis Umum (resolusi A/77/327 ) sebagai seruan untuk meningkatkan kesadaran dan memobilisasi tindakan untuk transisi yang adil dan inklusif menuju energi bersih demi manfaat manusia dan planet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: