Graphene: Material Ajaib Berbasis Karbon yang Mengubah Dunia Teknologi

Graphene : Material Ajaib Berbasis Karbon yang Mengubah Dunia Teknologi-Foto:dokumen palpos-
PALPOS.ID - Graphene, material berbasis karbon yang terdiri dari satu lapisan atom dengan pola heksagonal seperti sarang lebah, telah merevolusi dunia sains dan teknologi sejak ditemukan pertama kali pada tahun 2004 oleh dua ilmuwan asal Rusia, Andre Geim dan Konstantin Novoselov.
Penemuan ini bahkan mengantarkan keduanya meraih Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 2010 karena berhasil mengisolasi graphene secara eksperimental dari grafit menggunakan metode yang sangat sederhana, yaitu dengan selotip.
Meski terlihat sederhana, material ini menyimpan potensi luar biasa.
Dengan ketebalan hanya satu atom, graphene merupakan material dua dimensi pertama yang berhasil diisolasi.
BACA JUGA:IceSense Design: Teknologi Pendingin Berbasis Graphene yang Ubah Standar Panas Smartphone
BACA JUGA:Apple Siap Luncurkan iPhone 17 Series pada September 2025: Inovasi Desain, Kamera, dan AI
Ia tidak hanya kuat—sekitar 200 kali lebih kuat dari baja—tetapi juga sangat ringan, fleksibel, dan transparan.
Yang lebih menakjubkan lagi, graphene memiliki kemampuan menghantarkan panas dan listrik dengan sangat efisien.
Konduktivitas Termal Luar Biasa
Salah satu keunggulan utama graphene yang menjadikannya disebut sebagai “material ajaib” adalah konduktivitas termalnya yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Apple Rilis iPhone 16: Performa Lebih Kuat, Fitur Cerdas, dan Desain Modern
BACA JUGA:Apple Resmi Rilis iPhone 16e: Alternatif Terjangkau dengan Performa Andal
Dengan nilai konduktivitas termal diperkirakan mencapai 5000 W/mK, graphene melampaui banyak material konvensional seperti tembaga (sekitar 400 W/mK) dan bahkan grafit itu sendiri.
Kemampuan ini membuat graphene sangat menarik untuk diterapkan dalam desain perangkat elektronik modern, terutama yang membutuhkan efisiensi dalam manajemen panas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: