Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Provinsi Buol Tolitoli Penghasil Cengkeh dan Kelapa

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Provinsi Buol Tolitoli Penghasil Cengkeh dan Kelapa

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Provinsi Buol Tolitoli Penghasil Cengkeh dan Kelapa.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Salah satu langkah penting adalah penyediaan lahan untuk membangun berbagai fasilitas pemerintahan di lokasi baru ini.

Menurut informasi yang beredar, pemerintah telah menyiapkan lahan khusus di Desa Laloea sebagai pusat pemerintahan yang baru. 

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Tongkuno, yang menjadi kecamatan induk dari Desa Laloea, dianggap strategis karena berada di wilayah tengah Kabupaten Muna. 

Lokasinya juga memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat ekonomi baru.

Mengapa Desa Laloea Dipilih?

Desa Laloea memiliki keunggulan geografis dan strategis yang dianggap mendukung visi pembangunan Kabupaten Muna ke depan. Beberapa faktor yang menjadi alasan utama pemilihan Desa Laloea antara lain:

Letak yang Strategis

Desa ini berada di kawasan yang relatif dekat dengan sebagian besar kecamatan di Kabupaten Muna, sehingga diharapkan mempermudah akses bagi masyarakat dari berbagai penjuru daerah.

Potensi Pengembangan Infrastruktur

Lahan di Desa Laloea dinilai masih cukup luas untuk pembangunan fasilitas pemerintahan, perumahan pegawai, dan infrastruktur penunjang lainnya.

Dukungan dari Masyarakat Lokal

Pemerintah daerah telah melakukan sosialisasi terkait rencana ini, dan sejauh ini masyarakat Desa Laloea menyambut baik keputusan tersebut. Dukungan ini menjadi kunci keberhasilan pemindahan ibukota.

Proses Pemekaran Kabupaten Muna

Pemekaran Kabupaten Muna menjadi tiga wilayah, yaitu Kabupaten Muna induk, Kota Raha, dan Kabupaten Muna Timur, diharapkan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah dan pelayanan masyarakat. 

Berikut adalah rencana struktur wilayah setelah pemekaran:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: