Jangan Sampai Rugi! Inilah Tips Jitu Cegah Depresiasi Harga Mobil Saat Dijual Kembali

Jangan Sampai Rugi! Inilah Tips Jitu Cegah Depresiasi Harga Mobil Saat Dijual Kembali

Jangan Sampai Rugi! Inilah Tips Jitu Cegah Depresiasi Harga Mobil Saat Dijual Kembali-Foto:dokumen palpos-

Sementara itu, beberapa aset memiliki nilai tinggi saat disimpan dalam waktu lama, terutama jika aset tersebut langka seperti emas.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi kendaraan, karena kendaraan bukanlah aset yang dapat berkembang.

BACA JUGA:Indosat Ooredoo Hutchison dan TREBEL Music Hadirkan Fitur Download Musik Berbasis AI

BACA JUGA:Transaksi dan QRIS Terbanyak 2024, Ini yang Didapat Bank Sumsel Babel dari BI Wilayah Sumsel

Faktor Penyebab Depresiasi

Harga mobil mengalami penurunan saat dijual kembali bukan tanpa alasan. Selain karena pemakaian dan usia mobil, berikut adalah beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebab depresiasi harga mobil:

Warna Mobil 

Siapa sangka bahwa warna sebuah mobil mempengaruhi harga jual kembali barang tersebut.

Bila warnanya tidak populer, peminatnya cenderung sedikit sehingga harganya akan semakin turun.

Laporan dari Global Automotive tahun 2021 menyebutkan bahwa warna mobil paling populer di dunia adalah putih (35%), hitam dan abu masing-masing 19%, lalu silver 9%. Sementara di Indonesia sendiri, warna mobil paling laris adalah hitam (37%) dan putih (27%).

Jadi, saat membeli mobil, pertimbangan warna yang populer ini agar saat ingin menjualnya kembali Anda tidak akan terlalu banyak merugi. 

Konsumsi Bahan Bakar

Selain warna, konsumsi bahan bakar juga dapat mempengaruhi depresiasi kendaraan.

Semakin lama digunakan, mobil cenderung menjadi lebih boros bahan bakar.

Mobil dengan konsumsi bahan bakar tinggi akan mengalami penurunan harga yang lebih signifikan dibandingkan dengan mobil yang irit bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: