Tren Penurunan Penjualan Mobil Baru dan Menyusutnya Kelas Menengah

Tren Penurunan Penjualan Mobil Baru dan Menyusutnya Kelas Menengah

Tren Penurunan Penjualan Mobil Baru dan Menyusutnya Kelas Menengah-foto:dokumen palpos-

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan drastis. Pada 2019, kelas menengah mencapai 57,33 juta orang atau 21,45% dari total penduduk.

Namun, pada 2024, jumlah ini turun menjadi 47,85 juta orang atau 17,13% dari total penduduk.

BACA JUGA:PIM Hadirkan Bus Gratis Setiap Akhir Pekan, Permudah Akses Pengunjung

BACA JUGA:Pengendara Pribadi Harus Gunakan Barcode Tapi SPBU Layanani Mobil Tangki Modifikasi dan Jeriken Warga

Penurunan sebanyak 9,48 juta orang dalam lima tahun ini cukup signifikan. Adapun kelas menengah didefinisikan sebagai kelompok dengan pengeluaran Rp 2,04 juta hingga Rp 9,90 juta per kapita per bulan.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar, menyatakan bahwa pandemi COVID-19 menjadi penyebab utama penurunan ini. Dampak pandemi pada 2020 masih terasa hingga kini, terutama pada perekonomian.

Masyarakat kelas menengah, yang sebelumnya menjadi penggerak konsumsi domestik, kini menghadapi tekanan finansial yang lebih besar.

Dampak pada Konsumsi Domestik dan Industri Otomotif

Berkurangnya jumlah kelas menengah berdampak langsung pada konsumsi domestik, yang merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketika daya beli kelas menengah melemah, permintaan terhadap berbagai barang dan jasa, termasuk mobil, juga menurun.

Hal ini diperparah oleh faktor-faktor lain seperti suku bunga kredit yang tinggi, fluktuasi kurs, dan kenaikan harga bahan bakar.

Menurut Gaikindo, harga mobil baru naik rata-rata 7,5% per tahun, sementara pertumbuhan pendapatan per kapita hanya sekitar 3% per tahun. Akibatnya, banyak konsumen beralih ke mobil bekas.

Mobil bekas menawarkan harga yang lebih terjangkau, transparansi kondisi kendaraan, dan jaminan dari penjual, menjadikannya pilihan populer di tengah ketidakpastian ekonomi.

Strategi Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi keuangan pribadi dan keluarga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: