Pemekaran Wilayah Aceh: Enam Kabupaten Pilih Bergabung Provinsi Baru ABAS

ACEH, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Aceh: Enam Kabupaten Pilih Bergabung Provinsi Baru ABAS.

Pemekaran wilayah di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) telah menjadi topik perbincangan yang intens dalam beberapa tahun terakhir. 

Usulan pembentukan dua provinsi baru, yaitu Provinsi Aceh Lauser Antara (ALA) dan Provinsi Aceh Barat Selatan (ABAS), mencerminkan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan efektivitas pemerintahan di wilayah tersebut.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam latar belakang, alasan, dukungan, tantangan, serta harapan terkait pemekaran wilayah Aceh.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Menanti Terbentuknya Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA)

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Barat: 9 Fakta Menarik dari Kabupaten Pasaman Barat

Provinsi Aceh memiliki luas wilayah sekitar 57.956,00 km², menjadikannya salah satu provinsi dengan cakupan area yang luas di Indonesia. 

Setelah berakhirnya konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia pada tahun 2005, perhatian tertuju pada upaya rekonstruksi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh. 

Dalam konteks ini, muncul gagasan untuk melakukan pemekaran wilayah sebagai strategi untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Usulan pembentukan Provinsi ALA dan ABAS bukanlah hal baru. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Barat: Kabupaten Pasaman Utara, DOB Baru Kaya Sumber Daya Alam

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Barat: Calon Kabupaten Kepulauan Mentawai, Surga Bagi Peselancar Dunia

Wacana ini telah muncul sejak beberapa dekade lalu dan terus berkembang seiring dengan dinamika politik dan sosial di Aceh. 

Provinsi ALA diusulkan mencakup lima kabupaten dan satu kota, sementara Provinsi ABAS direncanakan terdiri dari enam kabupaten, yaitu Aceh Jaya, Simeulue, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan Nagan Raya.

Alasan Pemekaran Wilayah

Sumber: