Kolaborasi AVISI dan AMSI Lawan Pembajakan Konten Demi Masa Depan Industri Kreatif dan Media Digital

Kolaborasi AVISI dan AMSI Lawan Pembajakan Konten Demi Masa Depan Industri Kreatif dan Media Digital

Kolaborasi AVISI dan AMSI Lawan Pembajakan Konten Demi Masa Depan Industri Kreatif dan Media Digital.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memberantas pembajakan. 

“Kami ingin bergerak bersama AVISI, BPI, serta pemangku kepentingan lainnya untuk melawan pembajakan. 

BACA JUGA:Foto Ketua Bawaslu OKI dan Cawabup Abdiyanto Beredar di Medsos: AMSI Sumsel Tegaskan Hoaks

BACA JUGA:Konsisten Laksanakan Program PLN Peduli secara Optimal, AMSI Sumsel Beri Anugerah Penghargaan CSR Terbaik

AMSI akan menindaklanjuti laporan dari AVISI dan komunitas perfilman mengenai media online yang secara tidak langsung menguntungkan pembajak dengan memberitakan tautan bajakan. 

Media memiliki tanggung jawab moral untuk tidak menyebarkan akses ilegal dan turut membangun ekosistem digital yang sehat.

Selain itu AMSI siap bekerja sama dengan AVISI untuk melakukan berbagai program untuk meningkatkan kesadaran media online atas dampak promosi situs penyiaran ilegal atau bajakan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen AVISI, Gina Golda Pangaila, menyoroti peran media dalam mendukung gerakan ini. 

BACA JUGA:PLN UID S2JB Raih Penghargaan CSR Terbaik pada AMSI Sumsel Awards 2024

BACA JUGA:AMSI Sumsel Award 2024: Apresiasi terhadap Lembaga dan Tokoh di Bumi Sriwijaya

“Kami percaya bahwa media memiliki peran penting dalam memerangi pembajakan. 

Oleh karena itu, kami mengajak AMSI, para jurnalis, dan penerbit untuk tidak membuat atau menyebarkan berita yang mengandung tautan bajakan atau streaming ilegal. 

Mari kita bersama-sama membangun ekosistem digital yang sehat dan menghargai hak cipta agar pertumbuhan ekonomi digital dan industri kreatif semakin subur,” tegasnya.  

Dukungan juga datang dari Ketua Umum BPI, Gunawan Paggaru, yang menegaskan bahwa industri perfilman Indonesia hanya bisa berkembang jika karya-karya para sineas dihargai dengan benar. 

“Pembajakan merugikan para pekerja seni, investor, dan seluruh ekosistem film nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: