Kuotie : Sejarah, Perkembangan, dan Keunikan Makanan Tradisional Tiongkok

Nikmati kelezatan kuotie, pangsit goreng Tiongkok yang renyah di luar dan lembut di dalam. Setiap gigitan penuh sejarah dan rasa.-Foto: [email protected]
Di masa Dinasti Qing, kuotie mulai menjadi makanan yang populer di kalangan masyarakat kelas bawah, karena mudah dibuat dengan bahan yang terjangkau.
Seiring waktu, hidangan ini juga mulai ditemukan di kalangan kalangan menengah dan atas, terutama saat perayaan atau acara khusus.
BACA JUGA:Cumi Asam Manis : Hidangan Laut yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Iga Bakar Penyet : Kombinasi Lezat Antara Kelezatan Bakar dan Sensasi Pedas yang Menggugah Selera
Pembuatan kuotie dimulai dengan menyiapkan adonan tepung terigu yang dicampur dengan air. Adonan ini kemudian digiling dan dipotong menjadi lingkaran kecil.
Setelah itu, adonan tersebut diisi dengan bahan isian yang terbuat dari daging cincang, seperti babi atau ayam, yang biasanya dicampur dengan berbagai sayuran seperti kubis, wortel, dan daun bawang.
Beberapa variasi modern menggunakan bahan lain seperti udang atau tahu.
Setelah bahan isian dimasukkan, adonan dibentuk menjadi setengah lingkaran dan ujung-ujungnya dijepit rapat agar isian tidak keluar selama proses memasak.
Proses memasaknya dilakukan dengan cara yang cukup unik, yakni dengan metode pemanggangan dan penggorengan.
Biasanya, kuotie dipanaskan dalam wajan datar dengan sedikit minyak, hingga bagian bawahnya menjadi kecoklatan dan renyah.
Kemudian, air ditambahkan ke dalam wajan, dan kuotie ditutup dengan tutup wajan agar isiannya matang sempurna dengan uap.
Setelah itu, kuotie siap disajikan. Biasanya, kuotie disajikan dengan saus cocolan yang terbuat dari kecap asin, cuka, dan minyak wijen, yang menambah cita rasa gurih pada hidangan ini.
Meskipun asal usul kuotie berasal dari Tiongkok, hidangan ini telah tersebar ke berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara yang memiliki komunitas Tionghoa yang besar.
Di Jepang, kuotie dikenal dengan nama "gyoza." Meskipun proses pembuatannya hampir sama, gyoza Jepang umumnya lebih tipis dan kecil, serta lebih sering dipanggang dan disajikan dengan saus khas Jepang yang lebih ringan.
Di Korea, kuotie dikenal dengan sebutan "mandu," dan memiliki berbagai variasi isian, seperti daging sapi, babi, dan sayuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: