Menkes Budi Gunadi Sadikin Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Uji Klinis Vaksin TBC

Menkes Budi Gunadi Sadikin Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Uji Klinis Vaksin TBC.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Lebih lanjut, Budi menyoroti bahwa Indonesia tidak bisa lagi bersikap pasif dalam upaya global melawan penyakit mematikan seperti TBC.
Negara-negara yang bersedia menjadi lokasi uji klinis, menurutnya, justru akan memiliki hak prioritas untuk mengakses vaksin yang dikembangkan.
“Dan at the end of the day, masyarakat kita yang mati 100.000 setiap tahun akan menjadi prioritas berikutnya dibandingkan negara lain yang bisa mendapatkan akses vaksin ini karena mereka berpartisipasi duluan.
BACA JUGA:Ternyata Daging Bekicot Dapat Menyembuhkan Penyakit TBC dan Asma? Begini Caranya
BACA JUGA:Bunga Wijaya Kusuma Bisa Dijadikan Sebagai Obat TBC Alami? Begini Caranya
Itu kejadian di banyak clinical trial vaksin lainnya. Nah, itu kita enggak mau. Kan kita ngalami waktu COVID kan. Ya kita lumayan baik, tapi kan kita bukan yang pertama terlindungi,” ujarnya.
Bukan Ajang Eksperimen Semata
Pertanyaan tajam disampaikan oleh Rosiana Silalahi, yang mewakili keresahan sebagian masyarakat.
“Jadi Anda ingin membantah bahwa uji coba vaksin TBC yang diberikan oleh Bill Gates berupa dana hibah ke Indonesia itu bukan semacam uji coba ajang kelinci percobaan bagi masyarakat Indonesia?” tanyanya.
Budi menjawab secara lugas, menjelaskan bahwa partisipasi dalam uji klinis bukanlah bentuk eksploitasi, melainkan kesempatan untuk terlibat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis.
BACA JUGA:Tak Bisa Dianggap Remeh, Wajib Kenali Bahaya, Gejala, dan Upaya Pengobatan TBC yang Tepat
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Jus Buah Nanas, Mengobati TBC Hingga Meningkatkan Kualitas Sperma
Ia juga menekankan bahwa para peserta uji klinis justru akan mendapat akses vaksin secara gratis dan berada di bawah pengawasan medis yang sangat ketat.
“Kalau ada akses ke clinical trial, kita berpartisipasi, itu orangnya bisa dapat gratis. Apakah ini akan 100% sukses apa enggak, tidak menjamin 100%. Tapi tidak akan harmful buat dia,” tegas Budi.
Ia juga menjelaskan bahwa partisipasi dalam uji klinis adalah praktik yang umum dilakukan di seluruh dunia, bahkan banyak orang secara sukarela mendaftar untuk menjadi bagian dari uji klinis demi berkontribusi pada kemajuan medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: