Inovasi ECG Pertamina Drilling Pangkas Waktu Inspeksi Tubular, Hemat Biaya Operasional dan Tingkatkan Keselama

Inovasi ECG Pertamina Drilling Pangkas Waktu Inspeksi Tubular, Hemat Biaya Operasional dan Tingkatkan Keselama

TIM CIP Pertamina Drilling PC PROVE ECG bersama dengan Inovasinya saat berlaga diajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2025. -Foto: Dokumen PDSI-

PALPOS.ID - PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), anak perusahaan dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream (SHU) PT Pertamina (Persero), kembali mencetak prestasi membanggakan dalam industri jasa pengeboran minyak dan gas bumi. 

Melalui inovasi terbaru yang diberi nama Electronic Contour Gauge (ECG), Pertamina Drilling menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan efisiensi operasional, peningkatan keselamatan kerja, serta pemanfaatan teknologi modern yang mampu mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional secara signifikan.

ECG merupakan alat revolusioner yang dirancang khusus untuk melakukan pemeriksaan kondisi internal Upset Tubular Goods tanpa perlu proses pembongkaran yang memakan waktu dan mengandung risiko tinggi.

Inovasi ini dikembangkan oleh tim gugus inovasi yang menamakan diri mereka "PC PROVE ECG" dan telah terbukti mampu secara akurat mengukur ketebalan serta kemiringan sambungan tubular dari dalam.

BACA JUGA:Waspada Modus Penipuan Berkedok Tilang Elektronik, Catut Nama Kejaksaan Agung

BACA JUGA:Pemerintah Salurkan BSU 2025: Ini 4 Kriteria Pekerja yang Berhak Menerima Bantuan Subsidi Upah

Salah satu keunggulan utama dari ECG adalah kemampuannya dalam mempercepat proses inspeksi tubular secara signifikan.

Jika sebelumnya pemeriksaan satu tubular membutuhkan waktu hingga 40 menit, kini dengan ECG, proses tersebut dapat diselesaikan hanya dalam waktu 15 menit.

Penghematan waktu ini tentunya berdampak langsung terhadap efisiensi operasional dan produktivitas di lapangan pengeboran.

Ketua Tim Gugus Inovasi PC PROVE ECG, Sopan M Simanullang, menjelaskan bahwa ECG bukan hanya unggul dari sisi kecepatan, namun juga memberikan dampak finansial yang signifikan.

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu: Usulan Pembentukan Kabupaten Bumi Pekal Kian Melaju

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bengkulu: Calon Kabupaten Bengkulu Timur Siap Mandiri, Masyarakat Menanti Restu Pemerintah

“Dengan alat ini, proses inspeksi menjadi lebih cepat dan aman, serta mampu menekan biaya kerugian akibat Non Productive Time (NPT),” ujarnya.

Pengembangan alat ECG ini sambung Sopan M Simanullang, hanya membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 41 juta, jumlah yang relatif kecil jika dibandingkan dengan potensi kerugian besar akibat downtime pada operasi pengeboran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: