Jelang Iduladha: Balai Karantina Sumsel Gencarkan Operasi Patuh di Pelabuhan Tanjung Api-Api

Jelang Iduladha: Balai Karantina Sumsel Gencarkan Operasi Patuh di Pelabuhan Tanjung Api-Api

Jelang Iduladha: Balai Karantina Sumsel Gencarkan Operasi Patuh di Pelabuhan Tanjung Api-Api. foto: Balai Karantina Sumsel--

PALPOS.ID - Jelang Iduladha: Balai Karantina Sumsel Gencarkan Operasi Patuh di Pelabuhan Tanjung Api-Api.

Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) di bawah Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengintensifkan langkah pengawasan dengan menggelar Operasi Patuh Karantina di Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA), Kabupaten Banyuasin, Rabu (4/6/2025).

Operasi ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam memastikan lalu lintas komoditas pertanian.

Khususnya hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba, bebas dari ancaman penyakit berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan hewan dan manusia. 

BACA JUGA:Kepala Karantina Sumsel Soroti Biosekuriti dan Pentingnya Sinergi dalam Orasi Ilmiah di Unsri

BACA JUGA:Melalui Program Praktisi Mengajar di Unsri, Barantin Sumsel Perkuat Wawasan Perkarantinaan Generasi Muda

Tidak hanya fokus pada hewan ternak, pengawasan juga dilakukan terhadap alat angkut, kendaraan pribadi, dan pejalan kaki yang membawa komoditas hewan, ikan, tumbuhan, serta produk turunannya dari dan ke wilayah Bangka Belitung melalui pelabuhan tersebut.

Edukasi dan Sosialisasi Prosedur Karantina

Kepala Balai Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, dalam keterangan tertulis pada Kamis (5/6/2025), menyatakan bahwa operasi ini bukan hanya tentang pengawasan fisik, tetapi juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat agar mematuhi regulasi karantina hewan.

“Operasi patuh karantina ini merupakan bentuk penguatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhi prosedur karantina, terutama saat melalulintaskan hewan kurban jelang Iduladha,” ujar Sri Endah.

Menurutnya, momen menjelang Iduladha menjadi saat yang krusial karena meningkatnya mobilitas hewan kurban, terutama dari luar daerah menuju Sumatera Selatan atau sebaliknya. 

BACA JUGA:Barantin Gandeng Unsri Jalin Kerja Sama Iptek Bidang Karantina: Dorong SDM Unggul dan Riset Berkualitas

BACA JUGA:Karantina Sumsel Gelar Operasi Patuh Karantina Untuk Kelancaran Arus Mudik Idulfitri 2025

Hal ini dapat menimbulkan potensi penyebaran penyakit menular seperti antraks, PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), dan zoonosis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber