Sop Buntut : Kuliner Tradisional Indonesia yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Selain itu, sayuran pelengkap seperti wortel, kentang, dan seledri membuat sop buntut terasa segar.

Biasanya, sop buntut disajikan dengan pelengkap seperti sambal, jeruk nipis, dan emping goreng yang menambah kenikmatan saat disantap.

BACA JUGA:Kuliner Aunu Senebre : Kekayaan Rasa dari Tanah Sulawesi Selatan

BACA JUGA:Lempah : Kuliner Khas Bangka Belitung yang Menggoda Selera

Kini, banyak restoran di Indonesia dan luar negeri menyajikan sop buntut dalam berbagai gaya.

Di Jakarta, misalnya, sop buntut legendaris seperti yang disajikan di Hotel Borobudur sejak tahun 1970-an masih menjadi pilihan utama wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tidak sedikit pula chef profesional yang mengkreasikan sop buntut dalam bentuk berbeda, seperti sop buntut bakar yang dibakar terlebih dahulu sebelum disajikan dengan kuah, memberikan sensasi rasa gurih dan sedikit smokey.

Ada juga yang menyajikannya sebagai “Sop Buntut Fusion” dengan tambahan bahan seperti jamur truffle atau minyak wijen untuk menghadirkan nuansa kontemporer.

Menariknya, pasca pandemi COVID-19, tren makanan comfort food atau makanan rumahan kembali naik daun.

Salah satu yang paling dicari adalah sop buntut.

Banyak orang merasa bahwa hidangan ini memberikan rasa aman dan nostalgia, terutama karena aromanya yang menenangkan dan rasanya yang membangkitkan selera makan.

Hal ini terbukti dari meningkatnya pencarian resep sop buntut di mesin pencari, serta menjamurnya UMKM yang menjual sop buntut dalam bentuk frozen food.

Bahkan, beberapa restoran mulai menyediakan sop buntut dalam kemasan ready to eat yang bisa dikirim lintas kota.

Dengan daya tarik yang kuat dan penggemar yang luas, sop buntut juga memiliki potensi besar dalam industri kuliner.

Banyak restoran menjadikan sop buntut sebagai menu andalan dengan harga yang relatif premium.

Sumber: