“Retret Siswa Sumsel Siap Digelar, Lahirkan Generasi Tangguh Lewat Laskar Satria Pandu”

“Retret Siswa Sumsel Siap Digelar, Lahirkan Generasi Tangguh Lewat Laskar Satria Pandu”-Foto:dokumen palpos-
Palembang, PALPOS.ID – Sebuah program pembinaan karakter inovatif bagi siswa SMA dan sederajat di Sumatera Selatan siap digelar pada 2 Juli 2025.
Bertajuk Retret Siswa Sumsel, program ini merupakan gagasan langsung dari Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Cik Ujang.
Sebanyak 100 siswa dari berbagai daerah akan menjadi peserta angkatan pertama.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Drs H Edward Candra MH mengatakan, seluruh persiapan kegiatan sudah rampung.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Raih Gelar Doktor, Bawa Terobosan Model Pembangunan Inklusif
BACA JUGA:Harganas ke-32, Pemprov Sumsel Gaungkan QUICK WIN BKKBN untuk Bangun Keluarga Tangguh
Lokasi kegiatan yang dipusatkan di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang telah ditinjau dan dinyatakan siap secara infrastruktur maupun perlengkapan.
“Insyaallah hari Rabu, 2 Juli nanti akan dimulai retretnya.
Peralatan dan pelatih juga sudah kami siapkan. Rencananya, Bapak Gubernur sendiri yang akan membuka kegiatan ini,” ujar Edward, Minggu (29/6/2025).
Retret siswa ini tidak sekadar program pendidikan luar kelas, melainkan bagian dari pembangunan sumber daya manusia berbasis nilai dan karakter.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Raih Gelar Doktor, Bawa Terobosan Model Pembangunan Inklusif
BACA JUGA:Sekda Edward Candra Lepas 292 ASN Pemprov Sumsel untuk Berlaga di Porprov Korpri 2025
Ini menjadi respons serius pemerintah terhadap meningkatnya kasus kenakalan remaja di Sumsel.
Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Cik Ujang memandang bahwa pendekatan edukatif dan humanis lebih efektif dalam membentuk moralitas remaja daripada pendekatan represif semata.
“Retret ini menjadi wujud nyata kepedulian pimpinan daerah terhadap generasi muda.
Mereka ingin menciptakan pemuda tangguh dan siap memimpin,” jelas Edward.
BACA JUGA:Komunitas Honda Palembang Meriahkan Nocturnity Riding, Tampilkan Performa Skutik Premium
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Ikuti Webinar Nasional Bahas Peran Pancasila sebagai Penjaga Moral Bangsa
Program ini menggunakan dua pendekatan sekaligus: preventif dan kuratif.
Pendekatan preventif menyasar siswa-siswa berprestasi agar tetap berada di jalur positif, sedangkan pendekatan kuratif ditujukan bagi siswa yang terindikasi melakukan kenakalan.
Menariknya, semua peserta diperlakukan setara, tanpa stigmatisasi.
Mereka akan mengikuti berbagai kegiatan kepanduan, kepramukaan, pelatihan karakter, dan pendalaman nilai kehidupan bersama fasilitator profesional.
Pemerintah Provinsi Sumsel melibatkan berbagai sektor dalam pelaksanaan kegiatan ini, mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Biro Kesra, TNI/Polri, psikolog pendidikan, hingga tokoh agama dan guru BK.
Edward juga menegaskan bahwa retret ini berbeda dari program sejenis di Jawa Barat.
Meski sama-sama fokus pada pembinaan karakter, Sumsel mengedepankan sistem perkemahan terbuka yang lebih humanis.
“Kalau di Jawa Barat masuk barak, di Sumsel kita bawa ke alam di Bumi Perkemahan Gandus,” katanya.
Lebih dari itu, retret siswa ini akan menjadi program berkelanjutan.
Evaluasi rutin akan dilakukan untuk terus menyempurnakan konsep dan strategi pembinaan di setiap angkatan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: