Adinta Saniyyah, Gadis Palembang 2025, Promosikan Pariwisata Berbasis Nilai Budaya

Adinta Saniyyah, Gadis Palembang 2025, Promosikan Pariwisata Berbasis Nilai Budaya--
PALEMBANG – Di balik senyum anggun dan kepercayaan diri yang terpancar di panggung final Pemilihan Bujang Gadis Palembang (BGP) 2025, tersimpan kisah perjuangan dan proses pembelajaran yang panjang dari seorang gadis muda bernama Adinta Saniyyah.
Terpilih sebagai Gadis Palembang 2025, gadis kelahiran 1 Agustus 2001 ini mengaku perjalanannya menuju gelar ini bukan hal mudah. Ia memulai dari dasar—belajar public speaking, mendalami kebudayaan dan pariwisata Palembang, hingga membangun mentalitas yang kuat untuk tampil di depan publik dan kamera.
"Setiap tahap—penyisihan, semifinal, hingga final—penuh tantangan. Tapi saya percaya ini semua adalah bagian dari proses belajar," ungkapnya.
Proses seleksi yang ketat membuat Adinta harus mengasah banyak aspek, mulai dari kedisiplinan, ketepatan waktu, hingga karakter dan etika.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Usulan Pembentukan Provinsi Madura Dengan Posisi Strategis
Ia juga merasakan sendiri bagaimana pengetahuan tentang pariwisata Kota Palembang yang awalnya terbatas, kini semakin berkembang berkat pendampingan dari panitia dan pembelajaran intensif selama karantina.
"Dulu saya hanya tahu tempat wisata seperti Jembatan Ampera. Tapi sekarang saya juga tahu nilai-nilai humanis di balik setiap destinasi—seperti ikut merasakan bagaimana proses pembuatan kuliner khas atau berinteraksi langsung dengan warga lokal," ujarnya.
Lebih dari itu, Adinta juga membawa misi personal untuk mengenalkan budaya lokal sejak usia dini. Ia bercerita bagaimana dirinya menyisipkan permainan tradisional dan nilai-nilai budaya dalam keseharian.
"Saya percaya promosi pariwisata itu bukan hanya soal destinasi, tapi juga tentang membangun karakter dan kesadaran budaya dari kecil," jelasnya.
BACA JUGA:Pemkab Muba Terus Komitmen Entaskan Kemiskinan, Dukung Asta Cita Presiden
Saat ditanya soal rencana ke depan, Adinta mengungkapkan bahwa akan ada program kerja yang masih dalam tahap diskusi bersama tim BGP.
Namun, ia pribadi ingin membawa program yang menggabungkan pariwisata dan kesehatan, seperti mengedukasi wisatawan untuk tetap menjaga kesehatan selama berwisata dan mungkin berkolaborasi dengan posyandu dalam kegiatan sosial.
“Saya ingin pariwisata tidak hanya jadi hiburan, tapi juga membawa manfaat sosial dan kesehatan bagi masyarakat,” tutupnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: