Sumur Minyak Tua Warisan Belanda Kembali Ditinjau Pemkab OI, Ini Hasilnya

Peninjauan Sumur Tua Warisan Belanda Oleh Pemkab Ogan Ilir-Foto:dokumen palpos-
OGAN ILIR, PALPOS.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir menggali potensi sumber daya alam di wilayahnya, termasuk potensi minyak dan gas (migas) dari sumur-sumur tua yang belum pernah dikelola.
Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir pada Senin, 14 Juli 2025 melakukan peninjauan langsung kelokasi yang ada di Desa Temedak I, Kecamatan Payaraman, Ogan Ilir.
Pemkab OI berencana akan mendatangkan tim ahli untuk mengecek secara teknis potensi dari sumur minyak tua yang selama ini terbengkalai tersebut.
Selain itu Pemkab OI juga melakukan kajian mendalam terkait adanya minyak dan gas bumi di sumur tua yang disebut telah ada sejak jaman Belanda.
BACA JUGA:Libatkan Kepolisian Para Siswa Di Ogan Ilir di Edukasi Bahaya Narkoba, Bullying hingga Judi Online
BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2025 Resmi Dimulai: Ini Pesan Kapolres Ogan Ilir Ke Masyarakat
Saat ini pihak Pemkab Ogan Ilir masih dalam tahap inventarisasi sumur-sumur minyak tua yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Rambang Kuang, Muara Kuang, dan Payaraman.
Semua wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Kota Prabumulih, yang sudah terkenal sebagai daerah penghasil migas.
"Regulasinya kan sudah ada, bahwa Pemerintah Daerah boleh mengelola sumur minyak tua yang tidak lagi dikelola oleh Pertamina," kata Kepala Dinas PU Perkim Sunarto mewakili Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar kepada wartawan.
Dengan potensi yang dimiliki, Pemkab Ogan Ilir berharap bisa mengelola sumber migas ini secara legal dan produktif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
BACA JUGA:Indonesia Akan Sediakan Lahan Untuk Dukung Ketahanana Pangan Warga Palestina, Di Ogan Ilirkah?
BACA JUGA:Ternyata Begini Tata Kelola Tanam Padi Lebak Yang Dikunjungi Mentri Pertanian Palestina
Sementara itu, Kepala Desa Tebedak 1, Kecamatan Payaraman, Zulyadi mengungkapkan bahwa di wilayahnya terdapat enam sumur minyak tua peninggalan zaman Belanda.
“Semua sumur minyak ini berada di kebun-kebun milik warga kami.
Kami sangat berharap pemerintah bisa mengelola dan memanfaatkan potensi ini untuk kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: