Keripik Talas, Camilan Tradisional yang Bangkitkan Ekonomi Lokal dan Diminati Pasar Global

Dari ladang talas di Bogor, lahirlah camilan lokal yang kini merambah pasar internasional.-Fhoto: Istimewa-
“Keripik talas bisa menjadi alternatif sehat karena indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan camilan lain.
Cocok juga untuk yang ingin mengurangi konsumsi makanan tinggi gula atau gluten,” ungkap dr. Restu Andini, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dengan tren masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pola makan sehat, keripik talas mendapat tempat tersendiri sebagai camilan yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.
Meski potensinya besar, pengembangan keripik talas masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari pasokan bahan baku yang tidak stabil, kurangnya akses ke modal usaha, hingga persaingan dengan produk camilan impor.
“Musim kemarau panjang bisa mempengaruhi produksi talas. Selain itu, banyak UMKM belum punya alat produksi yang memadai untuk memenuhi permintaan besar,” kata Dedi Hidayat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor.
Namun pemerintah daerah mulai menggulirkan program pendampingan UMKM dan bantuan peralatan produksi bagi pelaku usaha keripik talas.
Selain itu, pelatihan digital marketing dan kemasan produk juga terus diberikan agar produk lokal bisa bersaing di era global.
Pemerintah juga sedang menjajaki kerja sama ekspor dengan beberapa negara di Asia Tenggara untuk membuka peluang lebih luas bagi keripik talas sebagai produk ekspor unggulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: