Pemekaran Wilayah Aceh: Wacana Pembentukan Provinsi ALA Memiliki Kekayaan Alam yang Melimpah

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Aceh: Wacana Pembentukan Provinsi ALA Memiliki Kekayaan Alam yang Melimpah.

Rencana pemekaran wilayah Aceh dengan pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) merupakan salah satu usulan daerah otonomi baru (DOB) viral belakangan ini.

Dimana, pemekaran wilayah Aceh diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi wilayah Aceh bagian tengah dan tenggara.

Usulan pemekaran wilayah Aceh ini mencakup enam wilayah, yaitu Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Singkil.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Wacana Pembentukan 3 Provinsi Baru Mendapat Dukungan Masyarakat Setempat

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Wacana Pembentukan Provinsi Tana Toraja Kembali Bergulir

Daerah pemekaran wilayah Aceh ini memiliki luas mencapai 19.290 kilometer persegi, atau sekitar 34% dari total luas Provinsi Aceh saat ini.

Apalagi, daerah dalam pemekaran wilayah Aceh ini memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama di sektor perkebunan dan kehutanan.

Namun, tantangan seperti moratorium pemekaran wilayah Aceh ini, yakni infrastruktur yang belum memadai, dan keterbatasan sumber daya manusia perlu diatasi dengan komitmen kuat dari semua pihak.

Akan tetapi, masyarakat dan pemerintah harus terus mendorong pemekaran wilayah Aceh, baik melalui dialog konstruktif dan menyusun strategi bersama, agar cita-cita pembentukan Provinsi ALA dapat terwujud.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Wacana Pembentukan Provinsi Bugis Timur dengan Posisi Strategis

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Wacana Pembentukan Provinsi Luwu Raya Sangat Diharapkan Warga

Dengan begitu, kekayaan alam dan budaya yang dimiliki wilayah ini dapat dikelola secara berkelanjutan untuk kesejahteraan generasi mendatang.

Potensi Ekonomi yang Luar Biasa

Wilayah yang diusulkan sebagai calon Provinsi ALA memiliki populasi sekitar 929 ribu jiwa. 

Sumber: palpos.disway.id