Disuruh Beli Kertas Karton: Bocah 10 Tahun Menghilang, Sepekan Tak Kunjung Kembali

Disuruh Beli Kertas Karton: Bocah 10 Tahun Menghilang, Sepekan Tak Kunjung Kembali

Paby Zawata bocah berusia 10 Tahun sepekan menghilang, saat ini keluarga terus berupaya melakukan pencarian dan meminta aparat kepolisian dan semua warga Kota Lubuklinggau ikut bantu melakukan pencarian. - Foto : Dokumen Palpos-

PALPOS.ID – Hampir sepekan seorang bocah laki-laki bernama Paby Zawata (10), warga Jalan Patimura, RT 07, Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, menghilang tanpa kabar.

 

Kepergian Paby, pada Kamis 14 Agustus 2025, membuat keluarga resah hingga memilih melaporkan keihaknyang berwajib.

 

Namun hingga kini, keberadaan Paby belum diketahui meski pihak keluarga sudah melakukan pencarian dan melaporkan kejadian ini ke polisi.

 

Menurut keterangan ayahnya, Burhan Dahri, Paby terakhir terlihat usai pulang sekolah.

BACA JUGA:Layanan Samsat Lubuklinggau Dikeluhkan Warga, Ini Penjelasan Kepala UPTB !

BACA JUGA:Hari Kemerdekaan ke-80: Jalan Protokol di Lubuklinggau Lengang Pusat Pertokoan Tutup, Ini Penyebabnya!

 

Saat itu, Burhan menyuruh anaknya membeli kertas karton untuk kebutuhan tugas sekolah dalam rangka lomba peringatan HUT RI ke-80.

 

Namun, hingga malam hari Paby tak kunjung pulang.

 

“Jadi setelah dia pulang sekolah itu saya nyuruh buat beli kertas karton untuk lomba 17 Agustus.

Tapi sampai jam 8 malam dia tidak pulang-pulang,” ungkap Burhan ketika dijumpai di kediamannya, Rabu 20 Agustus 2025.

BACA JUGA:Pesona Air Terjun Temam, Surga Tersembunyi di Kota Lubuklinggau

BACA JUGA:Semarakkan HUT RI ke-80, Kejari Lubuklinggau Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih

 

Merasa khawatir, Burhan mencari keberadaan anaknya ke rumah keluarga dan teman-temannya.

 

Dari sana, ia mendapat informasi mengejutkan, teman anaknya bernama Refan juga sempat dilaporkan hilang.

 

“Pas saya tanya-tanya, ternyata kawannya Refan juga hilang. Keluarganya bilang dia pergi salat ke Masjid Agung.

Besoknya saya ketemu sama Refan, dia cerita kalau malam itu mereka bertiga, termasuk anak saya dan satu temannya lagi bernama Endang, begadang di masjid,” ungkap Burhan.

BACA JUGA:Mapolres Lubuklinggau Diserbu Ratusan Warga, Ini yang Dilakukan!

BACA JUGA:Kasus Pencurian dalam Keluarga Dihentikan Kejari Lubuklinggau, Ini Alasannya!

 

Menurut penuturan Refan, saat malam itu Endang mengajak Paby untuk tidak pulang ke rumah.

 

Burhan menduga anaknya ikut karena takut dimarahi.

 

Namun hingga kini, Paby belum kembali.

 

Burhan pun semakin cemas karena Endang yang disebut-sebut mengajak anaknya dikenal memiliki perilaku menyimpang.

 

“Kalau benar dia ikut sama Endang, saya takut kenapa-kenapa. Anak itu (Endang) sudah dikeluarkan dari sekolah dan katanya sering ngibon (menghisap lem). Makanya saya khawatir sekali,” jelasnya.

 

Karena pencarian belum membuahkan hasil, Burhan akhirnya membuat laporan resmi ke Polres Lubuklinggau pada Senin 18 Agustus 2025.

 

 

“Laporan itu saya buat biar ada pegangan kalau saya nyari anak malam-malam. Takut dikira maling keliling di kampung orang,” ucapnya.

 

Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Lubuklinggau Ipda Kopran membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tersebut.

“Benar, sudah ada laporannya dan sekarang sedang dilakukan penyelidikan,” singkatnya.

 

Burhan berharap dengan adanya laporan polisi dan bantuan masyarakat melalui media sosial, anaknya dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

 

 

“Semoga anak saya cepat ketemu. Saya mohon doa dan bantuan semua pihak,” harapnya. (yat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: