Dorong Pertumbuhan UMKM dan Pemberdayaan Masyarakat, Walikota Prabumulih Resmikan Pusat Kuliner

Wako Prabumulih, H Arlan meninjau salah satu lapak pedagang UMKM di pusat kuliner UMKM PTM Prabumulij.-Foto:dokumen palpos-
PRABUMULIH, PALPOS.ID - Sebagai bentuk komitmen pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih dalam mendorong pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta meningkatkan perekonomian masyarakat, Walikota Prabumulih, H Arlan, meresmikan Pusat Kuliner UMKM di Pasar Tradisional Modern (PTM) Prabumulih pada Selasa, 9 September 2025.
Kegiatan peresmian berlangsung meriah dan penuh antusiasme.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Prabumulih, Franky Nasril SKom, Sekda Kota Prabumulih, H Elman, Ketua TP PKK Hj Linda Apria, Staf Ahli TP PKK Nuning Mulya Franky, Ketua Dharma Wanita (DW) Kota Prabumulih Hj Windriana Elman, sejumlah kepala OPD, camat, lurah, serta para pemilik usaha UMKM yang menempati lapak di pusat kuliner tersebut.
Dalam sambutannya, Walikota Prabumulih, H Arlan, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap launching pusat kuliner UMKM ini.
BACA JUGA:Merasa Tertipu, Mantan Balon Bupati Muara Enim Laporkan Balon Wabup Pasangannya ke Polisi
Ia menegaskan bahwa keberadaan pusat kuliner ini bukan hanya sekadar tempat berjualan, melainkan juga sarana strategis dalam mendorong pertumbuhan UMKM, mengangkat potensi lokal, menciptakan lapangan kerja, sekaligus memperkuat identitas kota.
“Pasar ini tidak hanya menjadi tempat jualan, tetapi juga bisa menjadi pusat oleh-oleh khas daerah sekaligus tempat nongkrong masyarakat untuk menikmati berbagai makanan dan minuman,” ujar Arlan.
Orang nomor satu di Prabumulih ini juga menyoroti produk-produk unik yang ditawarkan oleh pelaku UMKM di lokasi tersebut.
“Di bawah ini, Ibu-Ibu menjual produk yang luar biasa, seperti baju berbahan serat nanas yang unik.
BACA JUGA:Produksi PHR Zona 4 Tembus 30 Ribu BOPD, Catat Rekor Tertinggi Sejak 2021
BACA JUGA:623 Sertifikat Tanah Program PTSL di Prabumulih Belum Diambil Warga
Produk ini bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki ciri khas budaya lokal yang bisa menjadi daya tarik wisata,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arlan mengusulkan agar jam operasional pusat kuliner ini bisa diperpanjang hingga malam hari.
Menurutnya, perpanjangan waktu beroperasi akan memberikan peluang lebih besar bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan penghasilan tambahan serta meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat.
“Kalau jam operasionalnya bisa diperpanjang sampai malam, tentu akan memberikan kesempatan lebih luas bagi pelaku UMKM dan juga bagi pengunjung yang ingin mencari suasana kuliner malam di Prabumulih,” jelasnya.
BACA JUGA:Nekat Curi Kabel dan 279 Bata Ringan, Pemuda di Prabumulih Ditangkap Polisi Saat Asik Makan Siang
Suami Hj Linda Apriana ini optimistis bahwa keberadaan pusat kuliner akan memberikan dampak nyata, terutama bagi Ibu-Ibu rumah tangga yang sebelumnya belum memiliki pekerjaan tetap.
“Dengan adanya pusat kuliner ini, penghasilan keluarga bisa bertambah, dan masyarakat punya alternatif tempat belanja serta hiburan kuliner di kota kita,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Prabumulih, Junaida, menjelaskan lebih detail mengenai keberadaan pusat kuliner UMKM ini.
Ia menyebutkan bahwa pusat kuliner ini menampung total 46 pelaku UMKM yang terbagi dalam dua area.
“Sebanyak 26 UMKM menempati lapak di lantai atas, sementara 20 UMKM berjualan di lantai bawah,” ungkapnya.
Untuk saat ini, jam operasional pusat kuliner berlangsung mulai pukul 08.00 pagi hingga sore hari.
Namun, pihak pengelola sedang menyiapkan langkah untuk memperpanjang jam operasional hingga malam.
“Ke depan, akan ada tambahan pedagang nasi uduk yang berjualan di lantai bawah.
Jadi, masyarakat yang ingin menikmati kuliner malam tidak perlu jauh-jauh, cukup datang ke sini saja,” tambah Junaida.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap perkembangan UMKM, Pemkot Prabumulih memberikan fasilitas lapak secara gratis pada tahap awal.
Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada pelaku UMKM untuk fokus mengembangkan usaha tanpa terbebani biaya sewa.
“Nanti, ketika usaha mereka sudah maju dan berkembang, baru kita akan menerapkan sistem berbayar.
Itu pun akan disesuaikan agar tetap terjangkau,” terang Junaida seraya mengatakan Pusat Kuliner UMKM di PTM I diharapkan menjadi ikon baru Kota Prabumulih yang mencerminkan semangat pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain menyediakan fasilitas lapak, pemerintah juga melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur pendukung seperti penjagaan keamanan, pengelolaan rolling door, serta kenyamanan area parkir.
Lebih dari itu, Pemkot Prabumulih juga memberikan kemudahan dalam hal legalitas usaha. Setiap pelaku UMKM yang berjualan di pusat kuliner ini langsung diberikan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Dokumen resmi tersebut diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Prabumulih.
“Dengan adanya NIB, para pelaku UMKM sudah memiliki legalitas resmi. Ini menjadi langkah penting untuk mengembangkan usaha mereka ke level yang lebih besar,” kata Junaida.
Keberhasilan launching pusat kuliner UMKM ini juga tidak lepas dari peran aktif Ibu-Ibu PKK Kota Prabumulih.
Ketua TP PKK, Hj Linda Apriana Arlan, beserta jajaran turut mendorong lahirnya berbagai produk lokal, mulai dari kuliner khas hingga kerajinan berbahan serat nanas.
Keterlibatan PKK dalam mendukung UMKM menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga gerakan kolektif masyarakat.
Para pelaku UMKM yang menempati lapak di pusat kuliner menyambut baik langkah Pemkot Prabumulih.
Salah satu pedagang, mengaku sangat terbantu dengan adanya fasilitas gratis di tahap awal.
“Saya biasanya berjualan di rumah. Dengan adanya lapak gratis ini, dagangan saya bisa lebih dikenal banyak orang. Harapannya tentu bisa tambah pelanggan dan penghasilan,” ungkapnya. (abu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: