Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Jasela dan Transformasi Kabupaten Banyumas

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan 5 Kabupaten dan Kota Baru Menuju Era Baru 

Kota Pelajar dengan julukan "kota mendoan" ini, bersama dengan kabupaten-kabupaten tetangganya, diyakini dapat menjadi penggerak ekonomi baru di selatan Jawa Tengah.

Kota Purwokerto: Ibu kota Banyumas, dikenal sebagai kota pelajar, tempat pensiunan, dan memiliki kuliner khas mendoan.

Kabupaten Banyumas: Meliputi 27 kecamatan dan 331 desa, ekonomi didukung oleh pertanian, industri menengah, UKM, dan pariwisata.

Kabupaten Purbalingga: Terkenal sebagai sentra perajin bulu mata palsu, wig, dan pembuatan manekin.

Kabupaten Banjarnegara: Meskipun terkecil, memiliki potensi pertanian dan pertambangan alam yang signifikan.

Kabupaten Cilacap: Wilayah terluas di Karesidenan Banyumas dan Jawa Tengah, potensial menjadi pusat industri di selatan Jawa Tengah.

Tujuan Pemekaran dan Potensi Ekonomi

Usulan pemekaran ini sejalan dengan pengembangan tiga poros ekonomi di Jawa Tengah, dengan poros selatan berfokus pada Banyumas Raya atau Purwokerto. 

Melalui pemekaran, diharapkan dapat meratakan hasil pembangunan, mengembangkan potensi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan penduduk. 

Potensi ekonomi dari sektor maritim di pantai selatan Jawa Tengah menjadi daya tarik utama, dengan perkiraan mencapai 1,5 triliun dolar AS.

Proses Panjang Menuju Pemekaran

Meski penuh potensi, rencana pemekaran ini akan melalui proses panjang, terutama dalam mekanisme politik. 

Pemerintah masih menerapkan moratorium terkait usulan pemekaran wilayah, menandakan bahwa perubahan ini harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mematuhi aturan yang berlaku.

Dengan menggali sejarah, melihat potensi ekonomi, dan mengikuti perkembangan wacana pemekaran, kita dapat melihat Kabupaten Banyumas sebagai pusat pembicaraan yang menarik di tengah dinamika perubahan wilayah di Indonesia.

Sumber: palpos.disway.id