JAKARTA, PALPOS.ID – Jelang penghapusan tenaga honorer, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, menawarkan tiga opsi.
Ketiga opsi itu, yakni semua honorer diterima sebagai PNS dan PPPK. Atau opsi ketiga, honorer itu harus out atau keluar alias diberhentikan seluruhnya. Hal itu karena Menpan RB menilai ada pembengkakan jumlah atau data honor dari Pemda di seluruh Indonesia. Dimana, semula Kemenpan RB mendapat data, jika honorer itu jumlahnya lebih kurang 410 ribu. BACA JUGA:Forsesdasi Sumsel Usulkan Gaji PPPK Dibebankan ke APBN Namun, data terbaru dari seluruh pemda di Indonesia menyatakan jumlah honorer bertambah 610 ribu atau sebanyak Rp1,1 juta. Bahkan, Menpan RB Abdullah Azwar Anas sempat menyentil, jika kepala daerah harus menanggung konsekuensi hukum, jika mengirimkan data honorer palsu. Untuk ketiga opsi yang ditawarkan dan menentukan nasib honorer itu sedang dikoordinasi Kemenpan RB dengan instansi terkait. Diantara dengan Kementerian Keuangan, DPR RI, Pemerintah Daerah (Pemda), serta instansi lainnya. BACA JUGA:Minta Honorer Diberi Kesempatan Tes PPPK 4 Kali atau Sampai Lulus Karena itu sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen PPPK. Demikian disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas. Dijelaskan Anas, tiga opsi itu akan didiskusikan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Komisi XI DPR RI. Anas menyinggung data tenaga honorer yang semakin membengkak. BACA JUGA:Seleksi PPPK Diundur?, Deadline Pemetaan Honorer 30 September 2022 Dimana jumlah honorer di seluruh Indonesia ternyata terus bertambah dibandingkan sebelumnya. Anas menyebut, semula Kementerian PANRB mendapatkan data honorer di seluruh Indonesia sebanyak 410 ribu. Namun berdasarkan data terbaru, jumlah honorer bertambah menjadi 1,1 juta orang. “Mestinya kan PR kami ini kan tinggal 400 ribuan. PR kami yang akan kami bereskan 410 ribuan, ini tuntas,” ujarnya. BACA JUGA:Gubernur HD Lantik 1.748 PPPK Tahap II di Lingkungan Pemprov Sumsel “Ternyata semalam, tiba-tiba masuk data baru dari para kepala daerah 1.100.000 tenaga honorer. Waduh, ini PR baru,” sambung Anas. Setelah diteliti, ternyata ada data honorer yang tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor B/1511/M.SM.01.00/2022. Karena itu, Anas meminta agar pemda melakukan audit ulang terhadap daftar nama tenaga honorer yang diusulkan. “Kita akan kirim surat ulang untuk (pemda) melakukan audit ulang yang ditandatangani oleh kepala daerah, dan sekda,” katanya. BACA JUGA:Pelamar Baru Lulus Kuliah Tak Ada Peluang Ikut Seleksi PPPK Guru 2022 Mantan Bupati Banyuwangi dua periode itu menegaskan, data honorer yang dilaporkan oleh Pemda harus dipertanggungjawabkan oleh kepala daerahnya masing-masing. Dimana kepala daerah harus juga menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM). SPTJM ini merupakan bentuk pertanggungjawaban administrasi sekaligus pertanggungjawaban hukum. Jika ada data palsu, maka kepala daerahnya harus menanggung konsekuensi hukum. “Jika data tidak benar nanti akan punya konsekuensi hukum,” tegas Anas. BACA JUGA:Guru SD dan SMP di Palembang Sujud Syukur Diangkat PPPK, Guru SMA dan SMK Galau Lantas, tiga opsi yang ditawarkan itu, disiapkan menjelang deadline penghapusan honorer 2023 sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen P3K. Azwar Anas mengatakan, sebenarnya warning pengangkatan tenaga honorer atau non-ASN sudah lama. Kendati demikian, ada fakta bahwa kalau pemerintah daerah tidak merekrut honorer, pelayanan publik bisa terganggu. Mantan Bupati Banyuwangi dua periode ini membeberkan tiga opsi untuk mengatasi masalah honorer. BACA JUGA:Guru Honor Palembang Pertanyakan Usulan Formasi PPPK Pertama, seluruh honorer diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), baik PNS maupun P3K. Opsi ini yang diharapkan oleh tenaga honorer. Namun opsi ini memiliki dampak negatif karena akan membebani negara. ‘’Ini akan menjadi beban yang berat bagi negara, dan kompetensi birokrasi kita juga tentu akan ada problem di beberapa titik, yang ketika rekrutmennya kualitasnya diperhatikan," jelas Anas. Opsi kedua, tenaga honorer diberhentikan seluruhnya sesuai amanat PP No 49 Tahun 2018. BACA JUGA:7 Dokumen Penting Wajib Disiapkan Pelamar PPPK 2022 Opsi ini juga memiliki dampak negatif karena ratusan ribu honorer di daerah bakal kehilangan pekerjaan. Opsi ketiga, tenaga honorer diangkat menjadi ASN, baik PNS maupun P3K berdasarkan skala prioritas. Menurut Anas, salah satu dari tiga opsi paling memungkinkan untuk dipilih. "Yang lain bukan tidak prioritas, tapi diselesaikan secara bertahap," kata Anas. (*)Tiga Opsi Pegawai Honorer dari Menpan RB, Jadi PNS dan PPPK atau Diberhentikan
Kamis 22-09-2022,13:05 WIB
Editor : Bambang
Tags : #pppk
#pemda
#opsi pegawai honorer
#menpan rb
#jadi pns
#honorer membengkak
#honorer
#diberhentikan
#abdullah azwar anas
Kategori :
Terkait
Minggu 09-03-2025,16:19 WIB
Pengangkatan PPPK Ditunda, CASN PPPK Seleksi 2024 Prabumulih Akan Melakukan Aksi Unjuk Rasa
Sabtu 08-03-2025,16:55 WIB
4 Alasan Utama Pengangkatan CASN Menjadi ASN Diundur hingga Oktober 2025
Selasa 07-01-2025,11:11 WIB
Hindari Penipuan PPPK, Elman Ingatkan Honorer Tidak Percaya Iming-Iming Oknum Bisa Membantu Optimalisasi
Kamis 03-10-2024,21:38 WIB
Pemkab OKU Wujudkan Birokrasi yang Transparan
Rabu 03-07-2024,17:49 WIB
Target Semua Tenaga Honorer Diangkat Jadi PPPK, DPRD dan Pemkab Muba Datangi Kemenpan- RB
Terpopuler
Minggu 30-03-2025,16:33 WIB
Vivo Y19s: Ponsel Canggih dengan Performa Tinggi dan Desain Premium
Minggu 30-03-2025,08:14 WIB
Jelly Ice Cream Topping Buah : Sensasi Baru yang Menyegarkan untuk Penggemar Es Krim!
Minggu 30-03-2025,08:13 WIB
Great Corolla SE Wagon 1.6 Turbo M/T 1998: Wagon Klasik dengan Performa Menggoda.
Minggu 30-03-2025,07:53 WIB
Chevrolet Chevelle SS 454 LS6 1970: Monster Jalanan yang Jadi Buruan Kolektor.
Minggu 30-03-2025,08:03 WIB
Dari Balapan ke Budaya Pop: Kehebatan Toyota Sprinter Trueno GT 1986.
Terkini
Minggu 30-03-2025,22:55 WIB
Wuling New Cloud EV ‘Driving The Future of Comfort’ Hadir dengan Inovasi Baru dan Versi Lite
Minggu 30-03-2025,20:50 WIB
Hyundai Resmi Luncurkan IONIQ 5 Limited Edition dengan Sentuhan Budaya Lokal
Minggu 30-03-2025,17:31 WIB
Sambut Periode Libur Lebaran 2025, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo untuk Transaksi Tanpa Hambatan
Minggu 30-03-2025,17:16 WIB
Waspada Modus Peretasan Melalui APK menjelang Idul fitri oleh hacker
Minggu 30-03-2025,17:09 WIB