PALEMBANG, PALPOS.ID - Rencana pemasangan lift di jembatan Ampera menuai protes keras dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sumatera Selatan, budayawan dan anggota DPRD Sumsel.
Ketua TACB Sumsel, Aufa Syahrizal yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumatera Selatan menuturkan, jika dilihat dari sudut pandang eksistensi Ampera sebagai cagar budaya seharusnya pemerintah membicarakan atau meminta masukan terlebih dahulu kepada TACB.
BACA JUGA : Tolak Lift Jembatan Ampera, Belum Dibutuhkan Masyarakat
“Ampera ini adalah salah satu cagar budaya. Saya rasa apabila Pemkot akan memasang lift atau merubah konstruksi Jembatan Ampera seyogianya minta masukan dulu dengan TACB," ujarnya, Senin (14/11).
Aufa mengatakan, jangan sampai ada lagi cagar budaya yang terbengkalai oleh kepentingan oknum. Sebab cagar budaya sendiri telah dilindungi oleh Undang-Undang.
"Kemudian setiap cagar Budaya sudah di lindungi oleh Undang-Undang Cagar Budaya, jangan sampai Kasus Pasar Cinde terulang kembali karena kepentingan Oknum yang tidak melibatkan TACB dan mengabaikan Undang-Undang Cagar Budaya," katanya.
Menurutnya, jika tidak ada hal mendesak alangkah baiknya pasangan lift tidak dilakukan. Karena masih banyak hal lain yang harus diperbaki untuk Kota Palembang.
BACA JUGA:Kadisbudpar Sumsel Akan Kaji Ulang Pemasangan Lift di Jembatan Ampera
“Intinya perlu kajian lebih dulu, ugensinya apa ? Lagi pula bila dipasang lift artinya akan menambah beban bagi Tiang Jembatan Ampera, sedangkan usia jembatan sendiri sudah ratusan tahun," tandasnya.
Penolakan serupa juga datang dari Budayawan Palembang, Kemas Ari Pandji. Menurutnya, pemasangan lift tersebut sangat tidak tepat dilakukan.
“Pembangunan lift di jembatan Ampera menurut saya kurang tepat ya, karena tidak dilakukan dengan kajian yang mendalam terutama dengan TACB," ujarnya saat diwawancarai, Senin (14/11).
Ari Pandji menuturkan, pemasangan lift tidak semestinya dilakukan, mengingat jembatan Ampera usianya sudah tua karena hanya akan menambah bebannya.
BACA JUGA:Jembatan Ampera Bakal Di Bangun Lift
“Kalau dipasang lift, maka beban untuk jembatan ampera itu semakin berat. Jadi harusnya tidak ditambah lagi bebannya," tuturnya. Wacana yang diinisiasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tersebut, dinilainya sudah terlalu menyimpang dari kebijakan pemerintah.
“Biarlah jembatan ampera itu tampil apa adanya sebagai ikon Kota Palembang jadi kebijakan ini dianggap menyimpang dari kebijakan pemerintah,” tandasnya.