BANYUASIN, PALPOS.ID - Emak-emak di Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin meradang.
Pasalnya diminta uang dengan besaran Rp20 ribu sampai Rp 40 ribu per anak, untuk jasa pelayanan posyandu.
Akibatnya banyak emak-emak di desa tersebut tidak mampu membayar biaya pelayanan posyandu untuk buah hatinya.
''Bagaimana anak kami mau sehat kalo posyandu bayar. Di mana-mana posyandu gratis alias tidak dipungut biaya,'' ujar Er, salah satu ibu yang keberatan adanya pungutan di posyandu desanya, Minggu (20/11).
Menurut dia, tahun 2013 anaknya dulu kalau ikut posyandu diminta Rp5 ribu. Setelah dia memiliki anak balita lagi yang lahir di tahun 2022, biaya posyandu naik menjadi Rp20 ribu per balita.
''Kalau kata petugas yang meminta uang itu menyebutkan untuk petugas atau kader yang melakukan pencatatan dan pelayanan posyandu dan makan-makan tambahan yang diberikan itu,'' ungkap ibu yang memiliki anak kembar ini.
"Jadi rasanya sangat berat kalau posyandu setiap balita diminta sebesar itu. Apalagi saya memiliki dua anak. Kalikan saja setiap posyandu harus mengeluarkan biaya Rp40 ribu dan itupun kalau imunisasinya pas pada jadwal posyandunya. Kalau di luar jadwal posyandu bisa lebih besar dari itu. Kata petugasnya karena alasannya obat, kalau sudah dipakai tidak bisa digunakan lagi dan jatahnya untuk beberapa anak," bebernya lagi.
Er mewakili emak-emak yang lain berharap biaya jangan terlalu mahal karena kondisi saat ini sedang susah.Sebaiknya seperti desa-desa lain yang gratis dan cuma ada sukarela seikhlasnya.
''Kalau ibu-ibu ke posyandu membawa anaknya dan ada uang silakan memberi seikhlasnya, kalau tidak mereka juga tidak memaksa,'' harapnya.
Keluhan serupa disampaikan ibu rumah tangga berinisial HL. Kata dia, saat pertama posyandu anaknya yang baru lahir diminta Rp40 ribu. Setelah posyandu mendapatkan 1 buku 3 bungkus roti serta keranjang kecil wadahnya. Untuk posyandu selanjutnya hanya bayar Rp20 ribu. saja.
Diakuinya seluruh ibu-ibu yang posyandu anaknya diminta bayar semua. Semua ibu itu juga sebenarnya sudah mengeluh karena sangat mahal. Sementara di desa-desa lain seperti Durian Daun, Pilip, Lubuk Lancang posyandu gratis.
Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Karet Ali Azwan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan untuk menanyakan langsung ke bidan desa. Dia menyebut urusan posyandu tidak ada koordinasi dengan kades.
Sampai berita ini tayang, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin belum berhasil dihubungi untuk memberikan keterangan resmi terkait keluhan pelayanan Posyandu di Desa Lubuk Karet tersebut. (son)