Warga Bantu Cari Bocah SD Tenggelam di Kedaton dengan Jala, Begini Caranya...

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Hingga pukul 14.00 WIB, pencarian Nanda, bocah SD asal Kampung I, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI yang tenggelam di Sungai Komering, masih terus berlangsung.

Berdasarkan Pantauan Palpos.Id, selain dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, masyarakat setempat juga ikut melakukan pencarian dengan menggunakan perahu dan jala, Selasa 22 November 2022.

Masyarakat berharap, jala yang ditebar dapat menangkap tubuh korban yang berada di dalam sungai. Selain itu, ada juga sejumlah masyarakat yang ikut membantu dengan menyelam.

Saat berita ini ditulis, korban masih belum kunjung ditemukan dan warga setempat, serta pihak keluarga juga terlihat masih memadati lokasi kejadian.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Bocah SD di Kedaton Tenggelam dan Terbawa Arus Sungai, Begini Kejadiannya...

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah Sekolah Dasar (SD) bernama Nanda, warga Kampung I, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI tenggelam dan terbawa arus Sungai Komering, Selasa, 22 November 2022.

Menurut keterangan masyarakat setempat, bocah tersebut kelas 6 SD dan diperkirakan berumur 10 tahun.

Dimana yang bersangkutan merupakan anak dari pasangan Zainudin dan Yuli.

"Saya dengar cerita kejadiannya di bawah pukul 12.00 WIB, mungkin pukul 11.30 WIB. Dimana dia ini diajak teman-temannya mandi di sungai.

BACA JUGA:2 Korban Tenggelam di Sungai Endikat 1 Ditemukan Tewas di Lahat

Namun karena tidak bisa berenang jadi seperti kebawa arus," ungkap wanita lansia yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Berdasarkan pantuan Palpos.Id, akibat kejadian tersebut, warga setempat mendadak heboh dan banyak yang berdatangan ke lokasi kejadian.

Bahkan terlihat orang tua laki-laki korban ikut mencari anaknya ke Sungai Komering Kabupaten OKI.

Hingga berita ini ditulis, korban masih belum ditemukan dan sedang dalam pencarian oleh masyarakat dan BPBD OKI.

BACA JUGA:Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Ogan Dihentikan

Dimana orang tua korban masih terlihat histeris dan belum bisa dimintai keterangannya. (*)