JAKARTA, PALPOS.ID – Bahan Bakar Compressed Natural Gas atau CNG, sudah diresmikan sebagai pengganti BBM Pertalite dan Solar.
Dengan menerapkan CNG ganti BBM Pertalite ini, pemerintah pun meyakini akan diterima masyarakat Indonesia.
Sebab, selain ramah lingkungan dan murah, bahan bakar CNG juga banyak memiliki kelebihan dari gas dengan tekanan hingga 200 bar ini.
Diantara kelebihan itu, bahan bakar CNG lebih irit, dan emisi gas buangnya juga sangat rendah dari BBM.
BACA JUGA:6 Cara Perawatan Tangki CNG Agar Aman dan Mobil Berfungsi dengan Baik
BACA JUGA:Akan Diganti Bahan Bakar CNG, Permintaan BBM Pertalite Diprediksi Malah Meningkat Tahun 2023
Namun, pemerintah saat ini kembali dilanda kebimbangan. Sebab, ternyata masih ada lagi bahan bakar yang lebih murah dari CNG.
Ya, bahan bakar dimaksud berasal dari Hidrogen. Bahkan, bahan bakar hitrogen yang membutuhkan SPBU atau SPBG untuk memasarkannya.
Hanya saja, bahan bakar Hidrogen itu itu sedang dilakukan uji coba oleh salah satu pabrikan otomotif di Negara Jepang.
Masyarakat Indonesia sendiri juga sedang mengembangkan dan juga uji coba bahan bakar Hidrogen tersebut dengan konverter sederhana.
BACA JUGA:Bahan Bakar CNG Gantikan Pertalite, BBM Subsidi Kualitas Rendah Dihapus
BACA JUGA:Besok Bahan Bakar CNG Resmi Gantikan BBM Pertalite, Bagaimana Nasib Kendaraan Listrik di Indonesia?
Nama dari konverter Hidrogen buatan masyarakat tersebut yakni Nikuba. Uji cobanya dilakukan di wilayah Cirebon Provinsi Jawa Barat atau Jabar.
Masyarakat yang melakukan uji coba itu adalah Aryanto Misel. Aryanto Misel juga sebagai penemu konverter Hidrogen untuk sepeda motor dan mobil.
Bahkan, ada beberapa kendaraan dinas Kodam III Siliwangi sudah menggunakan bahan bakar Hidrogen bernama Nikuba temuan Aryanto Misel itu.