MUARA ENIM, PALPOS.ID - Para pengguna jalan keluhkan kondisi jalan lintas Sumatera ruas Tanjung Enim - Simpang Meo kotor berdebu bahkan berlumpur. Akibatnya puluhan pengguna jalan yang didominasi para pelajar terjatuh karena jalanan berlumpur dan licin di Jalan Lintas Sumatera, Tebing Sehedang, Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Selasa (24/1).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, di lapangan bahwa kondisi jalan lintas Sumatera terutama di ruas jalan tersebut sudah beberapa tahun terakhir cukup memprihatinkan. Sebab akibat tingginya volume angkutan batubara telah menyebabkan jalanan menjadi berdebu dan bewarna Hitam jika musim kemarau dan berlumpur atau becek jika musim penghujan.
BACA JUGA:Siap Sukseskan Pemilu, KPU Muara Enim Lantik 765 PPS
Puncaknya hari ini, Selasa (24/1) di lokasi Tebing Sehedang puluhan anak sekolah dan warga yang hendak beraktifitas sekolah dan bekerja banyak yang terjatuh akibat jalan berlumpur dan licin. Meski belum ada korban jiwa, namun masyarakat terutama anak-anak sekolah terpaksa tidak sekolah sebab pakaiannya motor dan basah terkena lumpur.
BACA JUGA:38 Desa Akan Laksanakan Pilkades
"Tadi pagi sedikitnya sudah 20-an masyarakat terutama anak-anak sekolah yang terjatuh. Mohon perhatian serius dari pemerintah terkait," ujar Subahri (60) warga Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim ini.
Menurut Sulbahri, bahwa permasalahan angkutan batubara yang mengotori jalan dalam menjalankan aktivitasnya sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, setiap mobil angkutan yang keluar masuk ke areal tambang terutama pada saat musim hujan sering membawa tanah lumpur hingga ke jalan nasional.
Akibatnya, jalanan menjadi kotor. Jika musim kemarau berdebu, dan jika musim hujan berlumpur dan licin sehingga sering pengguna jalan terjatuh terutama anak-anak sekolah.
BACA JUGA:Pj Sekda Bahas Operasional GOOME dan Produk Dipasarkan
"Permasalahan ini sudah saya keluhkan hingga ke Gubernur, namun sepertinya adem-adem saja. Apa mau ada korban baru mau bertindak terutama instansi terkait," tegasnya.
Masih dikatakan Sulbahri, pihaknya sebagai masyarakat tidak terlalu peduli dengan usaha pertambangan baik yang legal maupun illegal, asal usaha pertambangan tersebut jangan sampai menganggu dan membahayakan kepentingan umum. Jika sampai menganggu kepentingan umum tentu dalam hal ini pemerintah harus serius turun tangan jangan hanya life service saja.
"Kami ingin seluruh angkutan batubara terutama pada musim hujan untuk dibersihkan dulu tanah dan lumpurnya sebelum keluar ke jalan nasional," pungkasnya.
BACA JUGA:Hasil Rapat Hari Ini, Kaffa Dilantik Tanggal 25 Januari
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi melalui Plt Kapolsek Lawang Kidul Iptu Yulisman, membenarkan pagi tadi ada kejadian dan keluhan masyarakat terhadap aktivitas angkutan batubara yang telah menyebabkan jalan nasional berlumpur dan licin sehingga banyak pengguna jalan terutama roda dua yang terjatuh dan tergelincir karena kondisi jalan tanjakan atau turunan serta menikung sehingga pengguna jalan kesulitan mengendalikan kendaraannya karena jalanan licin.
Atas kejadian tersebut, lanjut Yulisman, pihaknya telah memerintahkan Bhabinkamtibmas dengan dibantu perusahaan setempat untuk membersihkannya melakukan penyemprotan dengan mobil tangki air. Kepada pemilik angkutan atau perusahaan tambang yang melakukan aktivitas pengangkutan untuk membersihkan dahulu kendaraannya jika berlumpur sehingga tidak mengotori jalan.
Sebab jika jalan kotor dan licin bisa membawakan pengguna jalan lain.
"Nanti pihaknya akan turun ke lapangan melalukan himbauan kepada semua angkutan batubara," ujarnya.