Akan tetapi, jika itu memang terjadi, sidang isbat akan menetapkan bulan ramadan istikmal yakni digenapkan menjadi 30 hari.
‘’Dengan kebijakan itu, tentu saja lebaran idul fitri sesuai kalender NU, Persatuan Islam atau Persis, dan pemerintah akan jatuh pada Sabtu 22 April 2023,” tambah Thomas Djamaluddin.
Sedangkan sebelumnya Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku, metode hisab wujudul hilal digunakan Muhammadiyah untuk menetapkan lebaran idul fitri.
BACA JUGA:Pencabutan SP3 Dua Dokter RS Muhammadiyah Dikabulkan Majelis Hakim PN Palembang
BACA JUGA:Muhammadiyah Lebaran Sabtu, Ini Daftar Lokasi Salat Ied di Lubuklinggau
‘’Jadi Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal bisa menetapkan puluhan tahun ke depan kapan ramadan, idul fitri, dan idul adha terjadi,” ungkap Haedar Nashir.
Makanya untuk keputusan penetapan hari raya idul fitri termaktub dalam maklumat PP Muhammadiyah nomor 1/MLM/1.OE/2023 tentang penetapan hasil hisab ramadan, syawal dan zulhijah 1444 hijriyah.
‘’Dengan begitu tanggal 1 Syawal 1444 hijriyah jatuh pada Jumat Pahing tanggal 21 April 2023,” kutipan dari Maklumat PP Muhammadiyah tersebut. *