Mahasiswa Ogan Ilir Gelar Aksi Protes, Soroti 100 Hari Kerja Panca-Ardani

Mahasiswa Ogan Ilir Gelar Aksi Protes, Soroti 100 Hari Kerja Panca-Ardani

Mahasiswa Ogan Ilir Gelar Aksi Protes, Soroti 100 Hari Kerja Panca-Ardani-Foto:dokumen palpos-

OGAN ILIR, PALPOS.ID – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ogan Ilir menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Ogan Ilir, Senin (3/6). 

Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan terkait berbagai persoalan krusial yang dinilai belum ditangani secara serius oleh pemerintah daerah, mulai dari pendidikan, korupsi, hingga kinerja Bupati, wakil bupati dan seluruh jajaranya dalam 100 hari kerja dipriode kedua.

Ketua Cabang GMNI Ogan Ilir, Samuel Rio kepada media mengatakan, pihaknya menyoroti buruknya kondisi sumber daya manusia (SDM) di Ogan Ilir, peningkatan kasus kriminalitas, hingga tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan pemerintahan daerah.

“Kami sangat prihatin dengan kasus PMI (Palang Merah Indonesia) Ogan Ilir. Lembaga yang seharusnya bergerak di bidang kemanusiaan justru terlibat korupsi.

BACA JUGA:Cegah Karhutla di Musim Kemarau, Polsek Tanjung Batu Gencarkan Patroli

BACA JUGA:Sawah di Ogan Ilir Terendam Banjir, Petani Pasrah dan Harapkan Bantuan Pemerintah

Mengapa justru para staf dan ASN biasa yang ditetapkan sebagai tersangka? Ke mana pemeriksaan terhadap pengurus intinya seperti ketua, bendahara, dan sekretaris?” tegas Aji Rio

Mahasiswa juga meluapkan kekecewaannya karena Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, tidak hadir menemui massa aksi.

Ketidakhadiran tersebut dinilai sebagai bentuk ketidaksungguhan Pemkab Ogan Ilir dalam menanggapi aspirasi rakyat, khususnya dari kalangan mahasiswa.

“Kami menuntut Bupati menyampaikan secara terbuka 100 hari kinerjanya dan menjawab semua keresahan yang kami sampaikan hari ini,” tambah Rio.

BACA JUGA:Wabup Ogan Ilir Ardani Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di Tanjung Senai

BACA JUGA:Peduli Keselamatan Kerja, Gubernur Herman Deru : Pemerintah Akan Biayai BPJS Pengrajin Besi

Mahasiswa turut mengkritisi aktivitas Bupati Panca di media sosial yang dinilai tidak mencerminkan kepemimpinan pro-rakyat.

Mereka menilai banyak unggahan yang bersifat euforia pribadi, seperti kegiatan memasak dan hiburan, ketimbang menyampaikan program kerja, ide serta tindakan nyata untuk pembangunan Ogan Ilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: