Yakni sekitar 900 botol plastik sebagai pondasi bangunan di bagian bawah. Dan sisanya sekitar 1.000 botol plastik untuk tiang dan atap bangunan.
‘’Kita berupaya memasyarakatkan gerakan mengurangi penggunaan sampah plastik dan gerakan bijak menyikapinya,” terang Kadek Bramdhika.
Kadek Bramdhika mengaku, bangunan dirangkai sekitar sebulan. Untuk bahan botol plastik, pihaknya meminta bantuan mahasiswa baru Unwar.
Dimana, masing-masing mahasiswa baru Universita Warmadewa tahun 2022 yang lalu harus membawa satu botol plastik bekas setiap orang.
‘’Kemudian, kita bekerjasama dengan sejumlah bank sampah dan mengambil langsung sampah-sampah yang ada di kampus,” ungkap Kadek Bramdhika.
Namun untuk ketahanan bangunan bisa bertahan lama. Sebab, pihaknya pernah membuat kursi duduk dari bahan yang sama, dan bisa bertahan lama.
‘’Hanya saja bangunan Bale Bengong ini terpapar langsung sinar matahari bisa saja nantinya mengkerut.
Namun untuk pondasi bangunan kita jamin bisa bertaham hingga setahun kedepan,” tambah Kadek Bramdhika. *