Eksavator berkapasitas 80 ton itu tidak mampu mengangkut makam.
Bahkan buketnya pun patah. Kejadian ini terjadi beberapa kali.
Saat bersamaan air mengalir deras dari pusara makan Habib Cikini.
Setelah berbagai usaha sulit dilakukan, akhirnya pihak pengembang menyerah dan membiarkan makam Habib Abdurrahman di tempat semula.
Dikabarkan bahwa salah seorang pemuka perusahaan atau pemegang saham yang hendak membongkar makam beliau, yang kebetulan beragama non-Muslim mencoba mandi dan minum air dari makam Habib Cikini.
Atas izin Allah ia pun berangsur sembuh. Padahal dia sudah berobat sampai ke luar negeri.
Infonya orang tersebut yang melapisi seluruh bangunan makam dengan marmer kualitas tinggi.
Sampai kini, makam Habib Cikini selalu ramai diziarahi orang. ***