Awalnya sebelum memutuskan tanggal hari jadi Kota Palembang ditawarkan 4 opsi sebagai berikut :
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Kedatangan Ariodila ke Palembang
3. Kemenangan Perang Melawan Belanda 1819
4. Pembentukan Heminte 18 April 1906
Heminte maksudnya pembentukan Kota Madya atau kota otonom masa kolonial belanda
Nah berdasar Prasasti Kedukan Bukit, HUT Palembang tertulis 16 Juni.
Dedy berasumsi diambilnya tanggal 17 Juni hasil diskusi dan pendapat Mohammad Yamin.
Dalam pendapatnya Mohammad Yamin tanggal 17 Juni dipilih berdasarkan tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dikarenakan era orde baru sangat anti kolonial.
Tanggal 17 Juni semakin diperkuat dengan rapat akbar pada tanggal 17 Juni 1972.
Rapat akbar tersebut memutuskan HUT Kota Palembang ditetapkan tanggal 17 Juni 683 M.
Ditambah Pidato Gubernur Sumatera Selatan Asnawi Mangkualam.
Adanya perbedaan hari jadi Kota Palembang ini baru muncul tahun 2012.
Di mana, Pemkot Palembang bekerjasama dengan Pusat Arkeologi Nasional mengadakan seminar nasional untuk mengkaji ulang hari lahir Kota Palembang.
Muncul rekomenasi bahwa tanggal 17 Juni penetapan yang keliru.