5 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat di Indonesia, Sampai Buat Manusia Purba di Afrika Selatan Nyaris Punah

Kamis 22-06-2023,17:07 WIB
Reporter : Oma Ina
Editor : Adetia

Danau Toba yang kita kenal saat ini, dahulunya adalah sebuah gunung yang bernama Gunung Toba. Gunung ini meletus sekitar 74 ribu tahun lalu. Letusan Gunung Toba diyakini sebagai letusan paling besar di duia 

Gunung Toba mengalami letusan sebanyak 3 kali. Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Akibat letusan ini tercipta kaldera di bagian selatan Danau Toba, meliputi daerah Porsea dan Prapat. 

Letusan kedua tergolong letusan yang kecil dan terjadi pada 500 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera pada  bagian utara Danau Toba.

Letusan ketiga tergolong paling dahsyat dan menghasilkan kaldera yang lebih dikenal sebagai Danau Toba. 

Gunung Toba termasuk supervulkan karena memiliki kantong magma yang amat besar, sehingga ketika meletus akan menciptakan kaldera berukuran besar.

Letusan Gunung Toba mengeluarkan sekitar 2.800 kubik material berupa abu dan lava yang merusak seluruh kehidupan sekitarnya. 

Letusan ini menyebabkan suhu bumi mengalami penurunan sebanyak 3-5 derajat celcius selama beberapa tahun setelah letusan. 

Akibat suhu bumi yang turun ini, nyaris menyebabkan kepunahan massal manusia purba yang hidup di Afrika Selatan.

BACA JUGA:Curi Start Berkompanye, Sanksi Satu Tahun Penjara, Denda 12 Juta

3. Gunung Samalas

Gunung Samalas merupakan gunung yang pernah ada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan ketinggian mencapai  4.200 meter  di atas permukaan laut 

Letusan Gunung Salamas yang terjadi pada tahun  1257 menghasilkan sebuah Kaldera Segara Anak yang terletak di ujung barat Gunung Rinjani.

Saat meletus, Gunung Samalas menciptakan kolom erupsi yang sangat tinggi, sekitar puluhan kilometer ke atmosfer bumi. Bahkan aliran piroklastiknya mengubur hampir seluruh Pulau Lombok , dan sebagian proklastik mencapai Pulau Sumbawa yang berada di seberang pulau. 

Letusan Gunug Samalas tercatat pada naskah lontar Babad  Lombok yang menjelaskan jika aliran piroklastik menghancurkan banyak pemukiman penduduk, termasuk Pamatan yang saat itu menjadi ibu kota dari sebuah kerajaan di Lombok.

Letusan Gunung Samalas diperkirakan dua kali lebih kuat daripada letusan yang terjadi di Gunung Tambora. Tidak heran jika efek dari letusan Gunung Samalas menyebabkan perubahan iklim cukup ekstrim di abad  pertengahan 

Di beberapa negara, musim panas terasa lebih dingin dan hujan tak pernah berhenti. 

Kategori :