Pada Suku Banyankole, ayah mempelai perempuan harus mencarikan suami untuk putrinya, dan juga membayar mas kawin.
Dan mahar tersebut biasanya berisi kambing, sapi, bir, dan segala macam.
Begitu mahar dibayarkan, persiapan pernikahan harus dimulai dengan sungguh-sungguh.
BACA JUGA:Wah Kota Kertajati Pemekaran Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat Bakal Jadi Kota Metropolitan
Di tengah pesta yang besar, seekor lembu juga harus disembelih oleh ayah mempelai perempuan.
Pada hari pernikahan, berbagai pesta digelar di rumah ayah mempelai perempuan.
Yang paling menonjol adalah upacara adat terakhir dimana bibi mempelai perempuan memeriksa status keperawanan mempelai perempuan dan kemampuan seksual mempelai pria.
Berdasarkan ekspektasi bahwa setiap calon pengantin harus masih perawan sebelum menikah.
BACA JUGA:Wacana Bentuk Daerah Otonomi Baru Kota Kadipaten Pemekaran Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat
Dimana, bibi calon pengantin selalu dipilih sebagai calon yang cocok untuk menguji kemampuan seksual calon pengantin pria.
Hal ini juga terjadi karena anggapan bahwa pengantin perempuan yang kurang pengalaman seksual akan membuat dia tidak tahu bagaimana cara menyenangkan suaminya.
Setelah memastikan kemampuan seksual mempelai pria, bibi kemudian akan memberi tahu mempelai perempuan tentang gaya favorit, trik, dan preferensi seksual lainnya dari mempelai pria.
Tidak seperti suku-suku Afrika lainnya di mana anggota keluarga besarnya hanya memiliki sedikit campur tangan.
BACA JUGA:Inilah 4 Mall Mewah di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, Bisa untuk Wisata dan Hiburan...