Misalnya karena utang budi. Kemudian, perjodohan orangtua untuk mengikat tali kekeluargaan antara kerabat.
Termasuk mendekatkan lagi hubungan kekeluargaan yang sudah menjauh. Termasuk untuk kepentingan lainnya.
6. Dialek Madura yang Kental
Sebenarnya masyarakat Pulau Madura itu banyak ragamnya, namun nyaris mirip dengan bahasa di Pulau Jawa secara umum.
Dimana, Bahasa Jawa itu ada yang dikenal dengan nama ‘Ngoko’, ‘Krama’, dan ‘Krama Inggil’.
BACA JUGA:6 Opsi Usulan Provinsi Daerah Otonomi Baru Pemekaran Provinsi Jawa Barat Termasuk Gabung DKI Jakarta
BACA JUGA:Wacana Bentuk Daerah Otonomi Baru Kota Kadipaten Pemekaran Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat
Terus di Madura juga ada yang dikenal beda istilah, diantaranya ‘Ja’, ‘Iya’, ‘Engghi-Enthen’, serta ‘Engghi-Bunthen’.
Adanya multi level bahasa yang digunakan ini tergantung dengan siapa kita bicara. Atau menyesuaikan bahasa dengan lawan bicara.
Bahkan, masyarakat Madura juga ada dialek kedaerahan sendiri seperti bahasa Mandarin.
Sebab, masyarakat Madura itu ada dialek dari Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Bawean, Sampang, dan juga Sapudi.
BACA JUGA:Inilah 4 Mall Mewah di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, Bisa untuk Wisata dan Hiburan...
Namun bahasa pemersatu Madura itu biasanya dipakai dialek Sumenep. Alasannya karena dialek Sumenep ini dipakai oleh raja-raja Madura sejak dulu hingga saat ini.
Jadi itulah 6 fakta unik tentang Madura calon provinsi daerah otonomi baru pemekaran Provinsi Jawa Timur.
Diberitakan Palpos.id sebelumnya, Provinsi Jawa Timur diusulkan untuk melakukan pemekaran dengan membentuk 3 provinsi baru.