Bahkan dengan gaya ramahnya sambil tersenyum, Khofifah Indar Parawansa tak berikan jawaban pasti.
‘’Oalah rek... rek. Sudah-sudah,” jawab Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu yang lalu.
Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia atau PPI Adi Prayitno, memberikan komentar terkait penolakan cawapres tersebut.
Dan dari tiga tawaran itu, membuat publik yakin jika Anies Baswedan inginkan tokoh NU untuk mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan, tokoh-tokoh yang dilamar itu selain merupakan kader Nahdliyin, juga merupakan tokoh Provinsi Jawa Timur.
‘’Namun, Khofifah menolak dan tidak nyaman jadi pendamping Anies. Kemudian, Mahfud MD juga menolak langsung disclaimer secara keras.
Bahkan, terakhir ada Yenny Wahid yang malah ragu apakah Anies Baswedan bisa maju pada Pilpres 2024 atau tidak," terang Adi Prayitno.
Dikatakan Adi Prayitno, penolakan tersebut tak terlepas dari jejak rekam Anies Baswedan memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dimana isu agama dan polarisasi di masyarakat sangat kental kala itu. Bahkan, cagub Basuki Tjahja Purnama Ahok sempat dipenjara karena Pilkada itu.
BACA JUGA:Usulan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Gorontalo Barat Pemekaran Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
"Harus diakui values Anies Baswedan soal kemenangannya di Pilkada 2017, soal isu agama, dan bapak politik identitas.