BACA JUGA:Bupati Malang Sanusi Sebut Bukan Pemekaran Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, Tapi...
Karena itulah, Bandara Banyuwangi terlihat anti mainstream dan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan bandara lain pada umumnya.
Sebab, Bandara Internasional Banyuwangi dibangun dengan konsep tropis dan memiliki hawa alami atau hampir tak gunakan AC.
Bahkan, terminal Bandara banyak gunakan kayu atau kayu bekas. Kemudian ada kolam ikan disudut terminal untuk perbaiki tekanan udara.
Lalu, untuk pencahayaan ruang memanfaatkan sinar matahari. Desain interior bandara gunakan sekar ruang berbahan kayu ulim bekas dengan tekstur khas.
Ada juga tanaman hijau dibagian ruangan untuk menambah kesan asri atau natural. Terus ada roof garden berupa taman dengan tanaman rumput gajah alami.
Menariknya, ada juga tanaman hias Lee Kwan Yew juga dapat kamu lihat pada bagian ventilasi atap dan tampak menjuntai.
4. Atap Bandara Banyuwangi Bentuk Rumah Suku Osing
Selain gunakan konsel green Airport, Terminal Bandara Banyuwangi juga mempunyai keunikan dalam arsitektur bangunannya.
Bahkan, atap terminal bandara mengadopsi budaya lokal bentuk khas Suku Osing sebagai suku asli Kabupaten Banyuwangi.
BACA JUGA:6 Fakta Menarik Madura Calon Provinsi Baru Pemekaran Provinsi Jawa Timur Selain Dikenal Pulau Garam
Dimana, Bandara ini mempunyai dua atap dengan arah berlawanan sehingga merupakan tanda keberangkatan dan kedatangan.