1. Alasan Pembangunan Bandara Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi dijadikan sebagai transit antara Pulau Jawa dan Bali, karena letaknya berada di ujung timur Pulau Jawa.
Dimana, ada akses jalan darat melalui Kabupaten Banyuwangi untuk menuju Pulau Bali sebagai tujuan wisata nomor satu di Indonesia.
Namun jarak dari Surabaya ke Banyuwangi capai 300 kilometer atau sekitar 7-8 jam perjalanan darat.
Karena jarak yang jauh itulah, akhirnya untuk memudahkan akses ke Banyuwangi, hingga dibuat Bandara Internasional Banyuwangi.
Bahkan, saat Banyuwangi dipimpin Abdullah Azwar Anas, Bandara Banyuwangi jadi gerbang masuk para wisatawan ke Banyuwangi.
2. Dikenal Bandara Blimbingsari
Sebelum dikenal sebagai Bandara Internasional Banyuwangi, dulunya dikenal sebagai Bandara Blimbingsari. Hal itu karena lokasinya berada di Desa Blimbingsari.
Dari dari Kota Banyuwangi menuju Bandara tersebut harus menempuh jarak 17 kilometer. Pergantian nama Bandara agar melekat dengan daerah Banyuwangi.
Sebab, nama Kabupaten Banyuwangi tentu lebih familiar dibandingkan dengan Blimbingsari. Namun masyarakat setempat terkadang masih menyebutnya Bandara Blimbingsari.
3. Usung Konsep Green Airport Pertama di Indonesia
Biasanya bandara di Indonesia akan dipenuhi kaca bagian terminal. Namun kaca-kaca itu tak ditemukan di Bandara Banyuwangi.