Namun kini setengah dari ekosistem alami nipah
telah terganggu oleh kegiatan manusia dan membutuhkan upaya restorasi.
Masyarakat Sungsang mulai cemas hutan nipah akan habis dampak dari pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-Api.
Warga pengepul atau pencari daun nipah mulai resah perlahan hutan nipah akan habis, yang kemudian lahannya digunakan perkebunan, perumahan, jalan, dan bangunan lainnya.
Padahal nipah dapat digunakan sebagai salah satu sumber penghasil gula.
Saat ini, nipah telah teridentifikasi sebagai sumber potensi dari energi terbarukan.
Getah Nipah yang kaya akan gula dapat digunakan untuk memproduksi etanol sebagai biofuel.
4. Tidak Ada Hotel
Fakta unik dari Sungsang yang merupakan desa wisata tidak tersedianya hotel.
Hanya ada satu penginapan yang lokasinya persis di dermaga Sungsang.
Penginapan yang tersedia pun belum dilengkapi sejumlah fasilitas layaknya sebuah penginapan.
Warga setempat hanya menyediakan homestay bagi wisatawan yang ingin menginap.
5 .Kampung Emas
Sungsang dapat disebut kampung emas.
Sebutan tersebut muncul lantaran ibu-ibu warga Sungsang gemar memakai perhiasan emas.
Jika berkunjung ke Sungsang, akan terlihat ibu-ibu berseliweran mengenakan kalung dan gelang emas.