Empal gentong ini biasanya menggunakan daging kerbau bukan sapi.
Karena pada saat menyiarkan agama Islam di daerah Cirebon, Sunan Gunung Djati sangat menjunjung tinggi nilai toleransi dan banyak masyarakat yang menganut agama Hindu.
Seiring waktu daging sapi digunakan membuat empal gentong, diiris tipis dan disajikan bersama nasi tahu lontong.
Disiram dengan kuah bersantan dan bertekstur agak kental.
7. Kota Wali
Julukan Kota Wali merupakan perwujudan dari kesultanan Cirebon dan Sunan Gunung Jati.
Sebutan Kota Wali karena pemrakarsa dan pendirinya adalah seorang wali, yaitu syeikh Syarifhidyatullah atau sunan Gunungjati.
Sunan Gunungjati telah mengajarkan dan menanamkan nilai Islam di masyarakat Cirebon.
Saat ini ajaran tersebut telah berwujud dalam aktivitas masyarakat dan beberapa visual fisik kota yang masuk dalam kota Islami di Jawa
Sebagian orang mengira suku yang mendiami Cirebon berasal dari Sunda dan Jawa.
Anggapan tersebut tak sepenuhnya salah, karena memang letak geografis Cirebon di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Masyarakat Cirebon juga berbicara menggunakan bahasa Jawa dan Sunda.
Padahal Cirebon merupakan suku bangsa sendiri yang tercipta dari akulturasi budaya.
Suku Cirebon memiliki Bahasa sendiri, adat istiadat dan budaya sendiri. ***