PALEMBANG, PALPOS.ID - Sejak Covid 19, masyarakat kian melek digitalisasi. Hampir semua kegiatan dilakukan secara digitalisasi guna menekan penyebaran virus dan bakteri.
Salah satunya transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS, yang merupakan pengembangan industri system pembayaran bersama Bank Indonesia agar mudah, cepat dan terjaga keamanan dalam transkasi.
Maka, saat ini banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah menggunakan QRIS untuk metode transaksi konsumen.
Sehingga konsumen cukup men-scan barcode QRIS dari pelaku UMKM untuk pembayaran produk yang dibeli.
Salah satu UMKM yang sudah menerapkan sistem pembayaran tersebut yakni, Kampung Jamu Bintara yang berada di Lorong Bintara , Kelurahan Kuto Batu, Ilir Timur II Palembang.
BACA JUGA:Lagi, Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Pedamaran Timur Dilahap Si Jago Merah
Perlu diketahui jika usaha jamu tersebut diciptakan oleh warga melalui ilmu turun menurun yang akhirnya sukses dipasarkan di Palembang.
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kampung Jamu sudah memasarkan produknya tidak hanya di Palembang saja namun, namun juga sudah dijual secara online hingga tembus pasaran luar kota.
Hingga berhasil meraup penghasilan hingga Rp300 ribu per hari, jumlah tersebut didapatkan melalui penjualan jamu bentuk kemasan botol.
Koordinator UMKM Kampung Jamu, Dian Lestari Ekawati mengaku saat ini komunitas jamu di wilayah tersebut telah berkembang dengan menjual bentuk kemasan botol dengan harga mulai dari Rp5.000 per 100 mililiter, dan untuk satu liter dijual dengan harga Rp60.000.
“Perkembangan usaha jamu itu tidak terlepas dari peran Bank Sumsel Babel (BSB) sejak tahun 2021. Tidak hanya dengan pembianyaan, pembinaan sistem pembayaran juga kami telah jauh berkembang yakni menggunakan system digital QRIS,” jelas Koordinator Komunitas Jamu Bintara Palembang, Dian Lestari Eka Wati, saat ditemui di lokasi Kampung Jamu Bintara. (07/08/2023)
Saat ini, lanjut Dian, ada sekitar 23 KK yang tergabung pada usaha Kampung Jamu.
“Rata- rata pembuat jamu disini telah dibuatkan QRIS oleh Bank Sumsel Babel pada saat bazar lalu, dan saat ini juga sudah difasilitasi layanan digital lainnya yakni mesin EDC,” tutur Dian.
Dengan menggunakan QRIS dan juga mesin EDC layanan di Kampung Jamu lebih maju dari sebelumnya.