Asal Nama, Sejarah, dan Suku-Suku di Blora: Kabupaten di Calon Provinsi Jatara Pemekaran Jawa Tengah

Senin 04-09-2023,11:31 WIB
Reporter : Mesi
Editor : Zen Bae

BLORA, PALPOS.ID - Asal usul nama Blora, menurut cerita rakyat, berasal dari kata "BELOR" yang memiliki arti Lumpur. 

Seiring berjalannya waktu, kata tersebut berkembang menjadi "Mbeloran" dan akhirnya menjadi "BLORA" seperti yang kita kenal saat ini. 

Dalam etimologi, Blora memiliki asal-usul dari kata WAI + LORAH, dengan WAI yang berarti air dan Lorah yang berarti jurang atau tanah rendah.

BACA JUGA:Mengungkap Keunikan Kabupaten Blora, Calon Provinsi Jatara Pemekaran Jawa Tengah 

Perubahan dari huruf W menjadi B adalah fenomena biasa dalam bahasa Jawa tanpa mengubah makna kata, sehingga WAILORAH menjadi BAILORAH, kemudian BALORA, dan akhirnya BLORA.  

Nama BLORA menggambarkan tanah rendah yang berair atau berlumpur.

Blora pada awalnya berada di bawah Kadipaten Jipang pada abad ke-16, yang saat itu masih merupakan bagian dari pemerintahan Demak. 

BACA JUGA:TERBARU ! Usulan Provinsi Jatara Pemekaran Jawa Tengah, Berikut Potensi 6 Kabupaten yang Bergabung

Kadipaten Jipang dipimpin oleh Aria Jipang. 

Setelah pemerintahan Demak berpindah ke Pajang di bawah Jaka Tingkir (Hadiwijaya), Blora menjadi bagian dari Kerajaan Pajang.

Kemudian, Kerajaan Pajang direbut oleh Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede, Yogyakarta, dan Blora menjadi wilayah Mataram bagian Timur. 

BACA JUGA:Pesona, Sejarah, dan Potensi Mendunia Jepara, Kabupaten di Calon Provinsi Jatara Pemekaran Jawa Tengah

Pada masa pemerintahan Paku Buwana I, Blora diberikan kepada puteranya, Pangeran Blitar, dengan gelar Adipati.

Pada masa Mataram di bawah Paku Buwana II, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Mangku Bumi dan Mas Sahid. 

Mangku Bumi berhasil menguasai wilayah termasuk Blora dan diangkat menjadi Raja di Yogyakarta. Wilatikta, pemimpin prajurit Mangkubumen, menjadi Bupati Blora.

Kategori :