Tama menjelaskan bahwa pasangan ini percaya bahwa untuk menghadapi korupsi dengan skala besar, diperlukan kerjasama dan kolaborasi antara lembaga-lembaga tersebut. Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa Kejaksaan dan Kepolisian sudah memiliki infrastruktur yang mapan hingga tingkat daerah.
Oleh karena itu, Ganjar dan Mahfud ingin memastikan bahwa ketiga lembaga ini dapat bekerja bersama secara sinergis dan harmonis. Bagi mereka, fungsi koordinasi, monitoring, dan harmonisasi antar lembaga tersebut sangat penting dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia.
Kolaborasi Antar Lembaga: Kunci Keberhasilan dalam Memberantas Korupsi
Tama menekankan bahwa kolaborasi antara KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian adalah kunci keberhasilan dalam memberantas korupsi. Menurutnya, tidak mungkin untuk mengatasi masalah korupsi secara efektif jika ketiga lembaga tersebut bekerja secara terpisah.
BACA JUGA:Pemekaran Sumsel Barat Ditarget Sebelum Pilpres 2024, Ini yang Akan Dilakukan Tim Presedium
BACA JUGA:Politisi PDIP Sebut Pilpres Hanya akan Diikuti Prabowo dan Ganjar, Sedang Nasib Anies Begini
Dalam konteks ini, Ganjar-Mahfud berencana memperkuat sinergi di antara mereka, dengan fokus pada fungsi koordinasi, monitoring, dan harmonisasi. Mereka memahami bahwa pemberantasan korupsi bukanlah tugas yang bisa diselesaikan oleh satu lembaga saja, melainkan membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak.
Pemberantasan Korupsi sebagai Pondasi Visi-Misi Ganjar-Mahfud
Tama mengungkapkan bahwa pemberantasan korupsi menjadi salah satu pondasi utama dari visi-misi Ganjar-Mahfud. Selain memperkuat KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian, pasangan ini juga berfokus pada digitalisasi birokrasi dan ketersediaan anggaran.