Menurut Onzaidi, presidium ini mulai terbentuk pada tahun 2013 dengan melibatkan 20 anggota, termasuk dirinya dan penggagas lainnya, Dirhanjoyo.
Namun, proses ini terhenti karena kekurangan dukungan finansial dari Pemerintah Kabupaten Seluma. Meskipun terhenti, semangat untuk memperjuangkan pembentukan Kabupaten Talo Alas Maras tetap berkobar dalam diri anggota presidium dan masyarakat setempat.
Dukungan Kuat dari Masyarakat dan Kepala Desa
Onzaidi tidak ragu menyatakan bahwa hampir seluruh kepala desa di wilayah Kecamatan Talo mendukung ide pembentukan kabupaten baru.
"Keinginan besar masyarakat membentuk kabupaten baru di Bengkulu karena ingin mengejar ketertinggalan pembangunan," tegasnya.
Dengan pembentukan Kabupaten Talo Alas Maras, masyarakat berharap akan ada anggaran dari Pemerintah Pusat yang dapat digunakan untuk mempercepat pembangunan di wilayah mereka.
Pemekaran wilayah Kabupaten Talo Alas Maras bukan hanya sekadar wacana, tetapi sebuah impian besar yang didukung oleh semangat dan kerjasama antara masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat.
Meskipun tantangan dan hambatan ada di depan mata, semangat untuk mencapai pembentukan kabupaten baru ini tetap membara, membuktikan bahwa ketika rakyat bersatu, tidak ada hal yang tidak mungkin.