Pembangunan kota baru calon ibukota Provinsi Lampung yang direncanakan sebagai pusat pemerintahan pada tahun 2010 oleh Pemerintah Provinsi Lampung semasa Gubernur Zjachroedin ZP telah menghabiskan biaya ratusan miliar.
Lokasinya terletak di Way Hui Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, dengan luas area 1.669 hektare bekas lahan perkebunan PTPN VII.
Meskipun awalnya diharapkan menjadi simbol kemajuan, saat ini mega proyek tersebut mengalami kemunduran yang signifikan, dengan sejumlah bangunan yang mangkrak dan kota baru yang tampak seperti kota mati yang tak bertuan.
Kemunduran Proyek
Meskipun sejumlah bangunan utama seperti Rumah Sakit Umum Bandar Negara Husada dan Rumah Susun telah berdiri, pembangunan masih belum selesai dikerjakan.
BACA JUGA:Glamping Gunung Mas Puncak, Destinasi Glamping Terjangkau dengan Fasilitas Lengkap
Bangunan penting lainnya, termasuk Masjid Agung dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, masih berbentuk rangka.