7. Mengonsumsi obat-obatan antipsikotik, seperti chlorpromazine, atau obat-obatan antidepresan jenis SSRIs, seperti fluoxetine atau escitalopram.
BACA JUGA:Bunga Telang memiliki Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan dan Kecantikan
Bruxism pada anak
Bruxism juga sering terjadi pada anak-anak ketika mereka pertama kali mengalami tumbuh gigi dan terulang ketika mereka mulai memasuki masa remaja.
Sama seperti pada orang dewasa, bruxism pada anak-anak bisa dipicu oleh stres, misalnya saat akan menghadapi ujian sekolah. Bruxism pada anak-anak juga terjadi akibat pengaruh lain seperti susunan gigi atas dan bawah yang tidak normal, ADHD, kekurangan gizi, alergi serta infeksi cacing kremi.
Gejala bruxism
Seseorang dengan bruxism memiliki kebiasaan untuk menggeretakkan gigi, menekan atau menggeser giginya ke atas dan ke bawah, atau ke kanan dan ke kiri tanpa disadari. Hal ini dapat memicu timbulnya keluhan lain seperti:
• Permukaan gigig menjadi rata (tidak bergerigi)
• Gigi menjadi lebih sensitif
• Otot rahang menjadi tegang
• Sakit kepala
• Sakit telinga
Sleep bruxism dapat menyebabkan gangguan tidur pada penderita bruxism maupun pasangan tidurnya. Kondisi ini dapat membuat penderita tiba-tiba terbangun.
BACA JUGA:Menuju Hidup Sehat: Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan Jantung Anda
BACA JUGA:Kenali 19 Manfaat Konsumsi Sayur Bayam, Dari Kesehatan Hingga Kecantikan