Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara: Keberagaman dan Potensi Pembangunan

Rabu 29-11-2023,15:04 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Tantangan dan peluang Tanjung Selor juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat dan keterlibatan pemuda. 

Masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama perlu terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pembangunan. 

Keterlibatan pemuda sebagai agen perubahan dapat memberikan energi dan ide segar untuk membawa Tanjung Selor menuju masa depan yang lebih baik.

Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: DOB Tanjung Selor Menyongsong Masa Depan Kaltara yang Berkilau.

Daerah Otonomi Baru (DOB) Tanjung Selor yang saat ini menjadi sorotan dalam agenda pembangunan regional, membawa harapan baru bagi masa depan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). 

Meskipun masih berstatus kecamatan, Tanjung Selor telah menjadi ibu kota provinsi dan kabupaten, dan kini wacana pemekaran wilayah menjadi langkah strategis untuk membentuk kota yang layak.

Latar Belakang Pemekaran:

Pemekaran wilayah menjadi sebuah keharusan untuk mendukung perkembangan dan kemandirian provinsi ini. 

Selain sebagai langkah formalitas administratif, pemekaran ini juga sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pembentukan Provinsi Kaltara yang menetapkan Tanjung Selor sebagai ibu kota provinsi.

Implikasi Positif Pemekaran:

Pembentukan DOB Tanjung Selor diharapkan membawa implikasi positif yang luas bagi Kaltara. 

Ini mencakup perkembangan infrastruktur, termasuk Megaproyek Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI/KIHI), serta Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan Mentarang. 

Pembangunan ini diharapkan memperkuat ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tantangan dan Persiapan Matang:

Tata ruang, sarana, prasarana, dan layanan publik harus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan DOB Tanjung Selor. 

Hal ini melibatkan pembangunan jalan, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. 

Kategori :