Morowali Provinsi Sulteng: Menyusuri Potensi Mendunia dari Tambang Nikel hingga Pertanian dan Pariwisata

Minggu 03-12-2023,15:09 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

SULAWESI TENGAH, PALPOS.ID - Morowali Provinsi Sulteng: Menyusuri Potensi Mendunia dari Tambang Nikel hingga Pertanian dan Pariwisata.

Kabupaten Morowali hasil pemekaran dari Kabupaten Poso, muncul sebagai sebuah entitas yang tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga dipenuhi dengan potensi mendunia yang menakjubkan. 

Sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Sulawesi Tengah atau Provinsi Sulteng, Morowali menonjol dengan luas daratannya yang mencakup 22,77 persen dari total wilayah provinsi ini, membentuk fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Profil Kabupaten Morowali

Kabupaten Morowali, berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999, mencakup luas daratan sekitar 15.490,12 kilometer persegi. 

BACA JUGA:Sejarah Panjang Sulawesi Tengah: Dari Penaklukan Kerajaan Gowa hingga Era Reformasi

BACA JUGA:Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah: Sejarah dan Potensi Surga Tersembunyi

Meskipun awalnya ibukota Kabupaten Morowali berada di Kolonodale, kini ibukota definitifnya telah pindah ke Bungku, Kecamatan Bungku Tengah, mencerminkan perubahan dan perkembangan yang terus berlangsung di daerah ini.

Terdiri dari 13 kecamatan, Morowali memiliki luas daratan terluas di Kecamatan Mori Atas, dengan total 2.557,74 km2.

Namun, yang membuat Morowali berbeda adalah keberadaan lebih dari 200.000 hektar tambang nikel yang telah menempatkan daerah ini di peta ekonomi global.

Tambang Nikel: Menjadi Pilar Utama Morowali

Keberhasilan Morowali tidak bisa dilepaskan dari sektor pertambangan nikel yang menjadi pilar utama ekonominya. 

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sulawesi Tengah: Kabupaten Tomini Raya Siap Menjadi Daerah Otonomi Baru

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Kabupaten Banggai: Mewujudkan 4 Kabupaten dan Kota Baru di Provinsi Sulawesi Tengah

Dengan lebih dari 10 perusahaan pertambangan nikel besar yang beroperasi, Morowali telah mampu menyerap hingga 19.000 tenaga kerja lokal. 

Kategori :