Keberadaan pemerintah yang aktif dalam melindungi hutan tropis ini menciptakan lanskap yang mempesona dan memikat para pengunjung.
Pemindahan pusat pemerintahan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru pada tahun 2011 bukan hanya mengubah tata kota, tetapi juga mencerminkan perhatian terhadap pelestarian lingkungan dan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan.
Kekayaan Hayati dan Sumber Daya Alam
Kalimantan Selatan patut berbangga dengan kekayaan sumber daya alamnya.
BACA JUGA:Pembentukan Dua Kabupaten Baru di Kalimantan Selatan: Menciptakan Keseimbangan Pembangunan
BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Kotabaru: Menuju Era Pembentukan Lima Kabupaten Baru di Kalimantan Selatan
Sektor kehutanan memainkan peran sentral, dengan lahan-lahan yang dikelompokkan sebagai Hutan Tetap, Hutan Produksi, Hutan Lindung, dan Hutan Konvensi.
Perkebunan Negara juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk luas lahan yang mencapai 229.541 hektare.
Keberagaman bahan galian seperti batu bara, minyak, pasir kwarsa, dan bijih besi tidak hanya menjadi kekuatan ekonomi bagi Kalimantan Selatan, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi perekonomian nasional.
Dinamika Politik dan Pemerintahan
Gubernur Kalimantan Selatan, sebagai pemimpin provinsi, memiliki peran krusial dalam membimbing pembangunan.
BACA JUGA:Melihat Keberlimpahan Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan: Potret Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan
BACA JUGA:Bukit Matang Kaladan: Menjelajahi Surga Tersembunyi di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan
Proses pemilihan langsung setiap lima tahun membawa pemimpin terpilih ke kursi kekuasaan.
Peran gubernur tidak hanya bersifat lokal tetapi juga sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi.
DPRD Kalimantan Selatan, sebagai lembaga legislatif, memiliki peran vital dalam menyusun kebijakan dan mengawasi pelaksanaannya.