Dibalik Pesona Rafale: Strategi Bottom Up dan Top Down dalam Penguatan Pertahanan Udara Indonesia

Sabtu 13-01-2024,08:59 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

NASIONAL, PALPOS.ID-Indonesia telah mengamankan 42 unit Rafale dari Dassault Aviation Prancis, menandai langkah besar dalam meningkatkan kekuatan udara negara ini.

Rafale diharapkan menjadi tulang punggung utama kekuatan udara Indonesia dalam kurun waktu 25 tahun mendatang.

Pesawat tempur generasi 4.5 ini bukan hanya Heavy Fighter, tapi juga memiliki kemampuan omnirole yang luar biasa.

BACA JUGA:RHAN 122B: Meretas Langit dengan Kecanggihan Roket Indonesia Yang Nyaris Mencapai Hypeesonic

BACA JUGA:Imbangi Rafale Indonesia Australia Segera Upgrade Jet Tempurnya

Dari superioritas udara hingga pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, hingga serangan anti-kapal, Rafale siap melaksanakan berbagai jenis misi.

Namun, Indonesia tidak hanya bergantung pada Rafale selama 25 tahun ke depan. KF-21 Boramae akan bergabung bersama Rafale, membentuk pasukan yang kuat untuk menjaga ruang udara Indonesia.

Kedua pesawat ini akan mempertontonkan kemampuan luar biasa dalam menangkal berbagai ancaman yang mungkin diarahkan ke negara ini.

BACA JUGA:RBE2: Radar Canggih yang Mengubah Rafale F3R Menjadi Mesin Perang Tak Terhentikan

BACA JUGA:Mengapa Indonesia Memilih Rafale? Keputusan Mengejutkan di Dunia Pertahanan

Rafale, sebagai salah satu pesawat andalan NATO, akan tiba pertama kali di Indonesia pada awal tahun 2026.

Kedatangan ini tidak hanya membawa pesawat itu sendiri, tetapi juga kelengkapan pendukung seperti persenjataan dan suku cadang.

Sebuah langkah besar yang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.

BACA JUGA:Teknologi Terkini Melaju: AH-64E Apache Guardian Diperkuat dengan Sistem Bahan Bakar RCEFS

BACA JUGA:Talisman: Sistem Pertahanan Canggih yang Mengubah Wajah Jet Tempur Indonesia

Kategori :