NASIONAL, PALPIS.ID-Industri pertahanan Indonesia melangkah maju dengan gagahnya, seiring PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat, merilis senjata serbu terbaru, yaitu PC-816 V1 dan AM-1.
Desain keduanya memancarkan aura ketangguhan, seakan menyapa pesaing-pesaingnya dari keluarga senapan Heckler & Koch HK416 Jerman, terutama dengan peluru kaliber 5.56 x 45 mm NATO.
Inovasi dan kemampuan keduanya menandai ambisi Indonesia untuk menapaki panggung global dalam industri senjata.
BACA JUGA:Radar Canggih dari Italia Merambah Indonesia: Inilah Leonardo RAT 31 DL/M yang Mencengangkan
BACA JUGA:TNI AU Luncurkan Program Ambisius: Misi AWACS dan Keterlibatan PTDI dalam Proyek Revolusioner
Kedua senapan ini, PC-816 V1 dan AM-1, bukan hanya sekadar senjata. Mereka adalah perwujudan kecanggihan teknologi pertahanan modern yang diusung oleh PT Pindad.
Memasuki ranah senjata Eropa bukanlah hal mudah, namun dengan desain yang sangar dan kemampuan yang diunggulkan, keduanya berpotensi menjadi penantang serius bagi produk senapan serbu Eropa.
AM-1, senjata dengan kaliber 5.56 x 45 mm NATO, mengusung prinsip kerja Gas Operated & Piston.
BACA JUGA:APC Anoa 6x6 Buatan PT Pindad Dipercaya Pasukan PBB Untuk Atasi Konflik Dunia
BACA JUGA:PT Pindad Perkenalkan SS Amphibious, Senapan Serbu Revolusioner Yang Mampu Menembak di Bawah Air
Dengan panjang laras 14,5 Inchi, senapan ini dilengkapi popor teleskopik yang dapat direntangkan ke belakang, memberikan fleksibilitas tinggi dalam penggunaan.
Dimensi totalnya, 881 mm pada popor terentang penuh dan 797 mm pada popor normal, menjadikan AM-1 tidak hanya canggih, tetapi juga mudah dioperasikan dengan bobot yang ringan, 3,25 kilogram.
Dari segi desain, AM-1 tak hanya memukau dengan tampilan sangar, tetapi juga memiliki fitur aim lock pada handguard untuk mempermudah pengaplikasian aksesoris dan alat optik tambahan.
BACA JUGA:Super Rafale F5: Persaingan Varian Terbaru yang Menggetarkan di Arena Jet Tempur Global
BACA JUGA:Dibalik Kanon 30 mm: Kisah Sukses Konsorsium Indonesia Garap Tank Boat Antasena